Powered By Blogger

Minggu, 10 Agustus 2014

I hate DON’T word



I hate DON’T word


Kembali lagi saya menulis sebuah opini dari pemikiran pribadi saya yang ingin menyuarakan aspirasi seseorang yang tidak di kenal dan memang mungkin belum menjadi sesuatu yang di kenal namun nanti boleh jadi orang yang di kenal lalu terkenal (amin) hihihi.
Sebuah judul yang cukup nyentrik, unik tapi tanpa bermaksud tengik atau membuat jijik, “I hate DON’t word” adalah judul yang saya ambil untuk mempersilahkan para pembaca berpikir untuk beberapa kali sebelum anda mengatakan bahwa tulisan yang saya tulis ini hanyalah omong kosong belaka (belum percaya ? mari kita buktikan).
Kata don’t = do not dalam terjemahan bahasa Indonesia sendiri berarti beberapa arti yaitu Tidak boleh atau Jangan, bisa juga dilarang. Dalam hal ini saya kembali menekankan bahwa penggunaan kalimat ini dalam perintah sehari-hari sebenarnya acap kali membawa banyak kesalahan dan akibatnya cukup fatal untuk efek jangka panjangnya.
Misal :
Anda sedang makan enak dan tiba-tiba ada seseorang mengatakan pada anda, “jangan lupa nanti cuci piringnya !” dan ketika anda datang ke tempat pencucian juga ada tulisan “Jangan buang sampah di sini, bumpet !”
Hal yang saya temukan dalam akibat kalimat-kalimat ini secara garis besar adalah :
Kita bertanya dan bingung serta ingin mencoba-coba bahwa apa yang terjadi ketika melanggarnya ?

Kita ingin membahas kata “Jangan” pada tulisan saya kali ini, dan kenapa saya menekankan kata jangan sebagai kata yang sebaiknya di hindari ?
Karena seperti yang sudah saya katakan di atas, makna kata “jangan” sebenarnya memancing kita untuk melakukan apa yang sebaiknya harus di hindari, dan begitu kata “jangan” di gunakan dalam kalimat, maka terjadi keambiguan antara mengihindari dan apa yang terjadi jika di langgar.

Contoh paling mudah mengetes kehebatan kata “jangan” bagi otak manusia

Ketika di minta memikirkan gajah, maka yang terbayang dalam  pikiran kita adalah gajah, betul ? (kecuali kalau yang anda anggap gajah itu adalah pensil)
Tetapi ketika saya berkata “jangan pikirkan gajah yang berbelalai pendek” maka apa yang anda pikirkan itu adalah jerapah ? singa ? harimau ? saya pastikan banyak dari anda memikirkan gajah berbelalai pendek, kecuali sama seperti sebelumnya anda menganggap bahwa gajah yang anda pelajari dan kenal sejak kecil adalah sebuah pensil.

Untuk praktisi “hypnoparenting” (cara mendidik oleh orang tua yang di kombinasikan dengan pola kalimat hypnosis) pasti lebih memahami bagaimana kata “don’t” sebaiknya di hindari atau di ganti dengan pola kalimat yang lain
Seperti contoh :
“Jangan berebut !” bisa di ganti dengan “Ayo mainnya gantian ya” atau bisa juga dengan kalimat “ayo harus bisa saling berbagi” (bisa di katakan lebih banyak memakan kosa kata, memakan hati (karena harus lembut dan pengertian dalam menggunakannnya) namun jika di biasakan maka efeknya nampak untuk jangka panjang nantinya lho.
Contoh lain :
“Jangan buang sampah di sini dong ! nanti sini kotor !” bisa di ganti dengan “Kalau buang sampah di tempatnya ya, biar tetap bersih.”

Dan berbagai pola kalimat lain yang juga biasa di temui seperti dilarang parkir di sini !, dilarang merokok !, bukan tempat untuk kencing !

Ada guyonan dalam sebuah naskah drama yang pernah saya mainkan, karya Iwan Simatupang yang judulnya saya lupa, namun ada sebuah dialog yang kutipannya kira-kira seperti ini :
A : kan sudah ada peraturan yang di canangkan
B : memang betul...
A : nah, karena sudah ada peraturan buat apa lalu ada peraturan ?
B : YA UNTUK DI LANGGAR !

Kata yang saya garis bawahi itu bisa di katakan menggambarkan peraturan-peraturan yang ada di sekitar kita, berbagai larangan keras yang ada di sekitar kita. Namun bagi sebagian orang, melanggar peraturan adalah aib dan kebodohan bagi yang melanggar karena di anggap punya otak namun tanpa pernah di pakai untuk berpikir apa larangan yang tertulis dan apa maknanya.
Sedangkan setelah membaca tulisan kecil saya ini, apa yang bisa anda tangkap ? dan siapa yang bodoh lalu ?
Dari pada saling menyalahkan, maka saya mohon pamit dulu, trimakasih sudah menyempatkan membaca tulisan saya ini :D

Sampai jumpa :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar