Powered By Blogger

Minggu, 17 Agustus 2014

Adakah bahasa baku dalam hypnosis ?



Adakah bahasa baku dalam hypnosis ?


Kembali lagi saya sebagai penulis opini-opini yang kurang penting dan kurang bermanfaat muncul dengan tulisan yang sekiranya kurang penting untuk para praktisi yang merasa sudah cukup ilmunya dan merasa seperti gelas penuh yang sudah cukup isinya dengan air, tapi bagi praktisi yang merasa seperti gelas kosong yang perlu di isi mungkin tulisan saya yang satu ini boleh memberi setetes keindahan di keringnya gelas yang kosong itu.

Dan tulisan saya kali ini ingin membahas tentang “Adakah bahasa baku dalam hypnosis ?” tentunya dengan sudut pandang dan opini saya sendiri (opini lain boleh di tambahkan di kolom komentar :D oke kan ?)

Menurut apa yang saya sudah pelajari dan pernah praktekan (ketahuan kan aku kalau praktek cuma pernah aja -_- ) bahasa yang di gunakan dalam hypnosis memang ada yang baku seperti :

Kata “lelap” untuk menyatakan “kenyamanan lebih lagi seperti kondisi orang tertidur”

Kata “santai” untuk menyatakan “keadaan bebas menyesuaikan diri dengan keinginan dan kenyamanan individu dalam posisi tertentu”

Dan masih banyak kata baku yang biasa di gunakan dalam penggunaan pola bahasa hypnosis yang lain, tetapi jika yang saya bahas di sini adalah bahasa (berarti gabungan kata demi kata yang tersusun untuk memberikan sebuah makna tertentu) apakah harus baku yang berarti “kaku” (harus seperti apa yang orang biasa gunakan ?)

Tentu itu hal yang harus di ketahui dan di pahami, bahwa penggunaan bahasa hypnosis memang ada yang baku, namun belum tentu harus “kaku.”
Contoh :


Semakin anda mendengarkan suara saya maka anda semakin boleh merasa santai dan lebih santai dari sebelumnya... santai dan lebih santai dari sebelumnya... santai dan semaaaakin santai dari sebelumnya...

(pola kalimat 1)


Bagi anda yang saya sentuh, kita mulai menghitung dari 10 ke 1 dan niatkan dalam hati bahwa tiap hitunganya membuat anda semakin santai dan lelap bersamaan dengan tiap tarikan dan hembusan napas anda... kita mulai 10... lebih lelap... 9... tiap tarikan napas anda membawa anda lebih lelap dari sebelumnya... 8... dst...

(pola kalimat 2)

Sak sampune kula ngitung 10 ngantos 1 malih, sampean saged tilem langkung kepenak lan tetep saged mirengke swaranipun kula, mulai ngitung saking 10... panjengengan saged ngrasake pikirane ayem lan tentrem... 9... saged narik napas lan mbucal napase.... 8... saged ngrasake tileme langkung kepenak saking sakderenge... dst...

(pola kalimat 3)

Now you can feel the trance more deeper when i started count 10 until 1, and the count 1 you feel you have came in the trance zone, when you can feel more calm and you very enjoy it.... it’s really what you want in this session... really-really enjoy it...

(pola kalimat 4)

Jadi kesimpulan buat tulisan ini adalah :

Pola bahasa hypnosis memang ada strukturnya yang membentuk itu menjadi baku, tapi belum tentu harus di bunyikan sama persis dengan apa yang ada :D
Ingat ? Kreatifitas sangat menentukan secepat apa anda membuat diri anda menjadi sesuatu yang beda, dan unik di mata orang :D (Intinya be different but always as your self) dan juga pake bahasa apa aja, dialek apa aja, atau bagaimanapun juga boleh-boleh aja :D

tapi untuk nada suara (tinggi rendah bisa di perhatikan yah :D)

So aku permisi dulu :D sayounara :D !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar