Powered By Blogger

Minggu, 10 Agustus 2014

CINTA



C.I.N.T.A


Namaku Cinta (tapi bukan hanya kalau ketika kita bersama saja, selamanya namaku tetaplah Cinta) aku adalah seorang bidadari yang turun dari sorga lalu menemani kehidupan kedua anak adam yang saling mencinta satu sama lain, siapa lagi kalau bukan orang tuaku.

Aku adalah anak tunggal yang lahir di saat presiden Indonesia yang berslogan “kepriye le isih kepenah jamanku” turun jabatan. Jadi kira-kira saat ini kalau di hitung, maka aku sudah duduk di bangku SMA kelas sepuluh.

Aku adalah pribadi yang sebenarnya biasa saja, tanpa ada sesuatu yang spesial menurutku lho. Dengan rambut shaggy berponi miring ke kanan, rambut hitam, bibir yang tipis, bola mata hitam pekat, hidung yang sedikit mancung, tinggi badan yang yah mungkin sedikit berbeda dengan cewek yang lain 180 cm, kulit sawo matang, dan darah keturunan orang jawa mengalir deras dalam  diriku.

Namun banyak orang yang menyukaiku, baik itu cewek maupun cowok. (terutama cowoknya, hehehe). Yah aku juga kurang mengerti, bagaimana itu terjadi namun yah semua itu hanya bisa aku syukuri aja, hehehe.

Dan ada satu hal yang sampai sekarang aku sedang pelajari dan ingin dalami lebih lanjut yaitu konseling melalui media kartu “Tarot,” yah itulah yang sedang aku pelajari dan aku dalami melalui bantuan para komunitas pecinta dan praktisi Tarot yang ada di kotaku ini. Namun kalau kalian penasaran dengan kotaku dan komunitasku ini, sekali-kali kalian bisa mengunjungi kotaku yang terkenal dengan istilah kota “ATLAS,” yup kotaku adalah Semarang.

Kalau kalian bertanya kenapa aku memiliki hobby seperti itu, sebenarnya itu di mulai sejak tiga tahun yang lalu...

Kira-kira saat itu, aku pertama kali menginjakan kakiku di Sekolah Menengah Pertama. Dan petualangan ku mempelajari indahnya arti-arti dan makna tersembunyi dari simbol Tarot di mulai sejak saat aku bertemu dengan dia.

Dia adalah cowok pertama yang membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama (maklum aku kan baru pertama pacaran saat sama dia, hehehe). Dan dialah yang nantinya juga menjadi sahabat serta mentorku dalam berlatih tarot hingga saat SMA sekarang ini (betapa bersyukurnya aku bertemu dengan dia, meski tidak lama menjadi pacarku).

......................................

Awalnya aku bertemu dengannya saat MOS (Masa Orientasi Sekolah) sedang berlangsung, mungkin sedikit berbeda dengan mos-mos sebelumnya, karena saat itu bertepatan dengan seminggu menjelang hari ulang tahun sekolah yang di peringati hari Sabtu.

Saat itu aku tanpa sengaja sedang melihat kerumunan orang-orang yang sedang berkumpul dan sedang memegang setumpuk kartu yang bentuknya lebih besar dari kartu remi biasa, awalnya dari jauh aku kira mereka adalah para kelompok pesulap di sekolah. Ternyata setelah aku lihat lebih dekat dan memberanikan diri berkenalan dengan mereka, aku baru tahu ternyata mereka adalah para kelompok pecinta Tarot.

Bagiku awalnya untuk memercayai kekuatan kartu tarot itu sulit lho, karena aku kira pada awalnya hal itu bertentangan dengan agama dan karena simbol-simbol di dalamnya penuh dengan hal-hal yang mistik. Namun saat aku bercakap-cakap dengan salah seorang dari mereka, Mbak Vivi ketua kelompok pecinta tarot ini aku baru paham bahwa Tarot benar-benar murni psikologi dan tanpa unsur mistik atau ghaib di dalamnya.

Karena penasaran maka akupun ingin mencoba, mbak Vivi pun mempersilahkan aku mengambil tiga buah kartu secara acak, namun sebelumnya mbak Vivi bertanya padaku apa yang akan aku tanyakan ?

Dan akupun bertanya :  
“kalau nanti aku punya pacar kira-kira hubunganku sama dia bakal seperti apa jadinya ? dan kalaupun misal ada pertengkaran dan berakhir (misal) bagaimana kisah kami selanjutnya kira-kira ?”
dan setelah mengambil kartu ternyata yang keluar adalah tiga kartu berikut....


               

Aku pun kaget ? What ? ada kartu “Death” ? Apa jangan-jangan nanti aku mati lagi ? Pikirku seperti itu. Namun Mbak Vivi menjelaskan arti ketiga kartu tersebut.

Bahwa pada awalnya mungkin kamu nantinya bisa saja mengalami kebosanan, karena kamu masih SMP kan ? Katamu tadi kamu belum pernah berpacaran, dan bisa di katakan bahwa dalam umur seperti ini kamu masih dalam fase-fase labil (kalau kata Radit itu ya 4l4y).

Selanjutnya, “Death” di sini artinya beda dengan “Mati” namun di sini lebih mengartikan bahwa bisa jadi nantinya hubungan kamu bakal berakhir, namun dengan berakhirnya hubungan kamu ini kamu bakal bertransformasi ke tingkat yang lebih baik lagi...

Dan kartu yang terakhir mengartikan bahwa, meski nanti misal hubungan kamu berakhir, kamu dan dia yang nanti jadi pacar kamu boleh saja bahkan sangat bisa untuk tetap berhubungan baik sampai kapanpun, who never know right ? Kata Mbak Vivi padaku.

Namun bagaimanapun pembacaan kartu yang di lakukan oleh mbak Vivi tiga tahun yang lalu itu memang terjadi lho, meski aku jadian dengan mantan pacarku yang tadi aku sebutkan (sebut saja Kevin, bukan nama sebenarnya :p ) dan benar saja aku mengalami kebosanan setelah 1 bulan berpacaran dan akhirnya kami putus pada 5 bulan berikutnya, namun kami tetap berhubungan baik sampai sekarang, bahkan dia menjadi sahabat sekaligus mentor ku dalam bermain Tarot, dan luar biasanya adalah  Mbak Vivi adalah Kakak dari Kevin, jadi aku mendapat dua mentor hebat dalam hidupku.

Dan aku berjanji, menggunakan kemampuan ini dengan baik supaya bisa membantu banyak orang yang membutuhkan, Ganbatte !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar