Powered By Blogger

Minggu, 10 Agustus 2014

Be A Stage Hypnotist



Be A Stage Hypnotist



Selamat datang dan selamat kembali membaca tulisan saya ini, yah mungkin sedikit kacau atau sedikit ngawur namun ya begitulah saya adanya tanpa rekayasa :D.
Di kesempatan ini saya ingin membahas sedikit tentang menjadi seorang stage hypnotist yang baik dan benar, tentunya untuk lebih lanjut ke jenjang profesional bisa kalian yang berminat ambil kelas profesional stage hypnotism bersama guru besar sekaligus presiden IBH pak Yan Nurindra di jakarta, info bisa lihat di hipnotis.net atau ibhcenter.org.
Well seorang stage hypnotist sebenarnya juga seorang manusia biasa yang baik secara tidak sengaja maupun di sengaja pasti bisa berbuat kesalahan juga, untuk meminimalisir kesalahan tersebut berikut beberapa hal yang harus di perhatikan, antara lain :

1.      Menjaga tutur kata saat tampil (baik saat di panggung besar maupun saat hanya iseng berjalan-jalan mencari subject di pinggiran jalan). Hal ini sangat penting berkenaan dengan efek yang nantinya di timbulkan oleh mulut ke mulut, jika jelek ya jadinya jelek, jika baik ya jadinya baik. Jadi berhati-hatilah dalam bertutur kata, contoh sederhana ketika membuka show dan mengajak penonton.

Ajaklah penonton dengan penuh sopan santun dan keramahan, tanpa memerintah dia dan mengata-ngatai dengan sesuatu yang kurang pantas di dengar.
2.      Gunakanlah sugesti yang biasa saja namun memberikan efek spesial di dalamnya, dan INGAT ! Tanpa menyakiti baik fisik maupun mental subject !
Contoh menyakiti fisik subject yaitu dengan membuat efek catalepsy seluruh tubuh dan menaikinya seakan ia benda mati atau menggores-gores dia dengan golok yang tajam, serta membakar tangannya secara berlebihan itu sebaiknya di hindari. Yang lainya seperti meminta dia meminum teh panas yang di sugesti sebagai teh dingin atau menyiram tangannya dengan air keras, juga harus di hindari !
Contoh menyakiti secara mental yaitu membuat dia berlaku seperti kodok, menggonggong seperti anjing, atau meminta dia membayangkan kalau keluarganya ada yang kecelakaan atau meninggal, itu juga harus di hindari !
3.      Jika bertemu dengan sesama praktisi, berikanlah apresiasi dan penghormatan kepadanya (tanpa harus meletakan tangan 45° di depan dahi). Hindari untuk bersikap berlebihan dan bersikap sok atau terlalu paham dengan apa yang di pelajari oleh sesama praktisi (bisa jadi tebakan kita salah lho, dikira begini malah ternyata begitu, tengsin nanti hihihi :D )
Itu sedikit yang bisa saya sampaikan sebagai referensi kecil untuk para pembelajar stage hypnosis, INGAT !

Ilmu boleh sama, gelar boleh sama, tapi siapa yang pegang dan untuk apa ilmu itu di gunakan dan apa manfaatnya itulah yang lebih berpengaruh dibanding seberapa banyak ilmu yang di miliki sekarang ini kalau hanya untuk adu pamer.

Sayounara, mina san :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar