Stress, Masalah Perlukah ?
Tulisan saya kali
ini kembali menghadirkan opini-opini saya dalam sudut pandang teridiot
sekalipun (maklum saya menjuluki diri saya sebagai the idiot writer, nanti
kalau udah di angkat jadi professor boleh lah :p hahaha).
Kali ini saya ingin
membahas sesuatu yang cukup sering membuat seseorang menjadi “gila” (bisa gila
boongan, bisa juga gila beneran :p) yaitu tentang “Stress dan Masalah” namun
yang saya ingin tanyakan kepada para pembaca (entah artikel ini nantinya
beneran di bacaapa ndak aku juga kurang tahu ?)
Perlukah fenomena stress dan mengalami masalah itu ?
Menurut kacamata
saya (opini saya tentunya, karena apa ? kalian tahu jawabanya :p) stress dan
masalah sebenarnya ada kalanya di perlukan namun dalam batas kewajaran.
Lho ? Kok di
perlukan itu gimana sih sampean ini ? Stress dan Masalah itu sebaiknya ya pergi
lah jauh-jauh dari kehidupan kita.
Oke, pendapat itu
bisa saya setujui, namun bayangkan saja kalau manusia hidup tanpa mengalami
rasa Stress dan Masalah (berarti kejenuhan, rasa sakit, hal yang membuat
manusia ingin bergairah dalam menuntaskannya musnah dari muka bumi, waduh :o ?)
Masih susah
membayangkannya ? Oke kita pakai analogi sederhana.
Dalam setahun
berapa kali anda makan olahan daging ? (entah itu ayam, sapi, kambing, dkk)
Dan bayangkan
betapa nikmatnya ketika anda memakan daging itu karena anda merasakan makan
daging itu semisal 6-10 kali saja dalam 1 tahun.
Selebihnya anda
setiap hari makan tahu, tempe, sayur, dan bahan makanan yang di rasa lebih
murah harganya kalau di beli.
Nah sama halnya
dengan anda mengalami stress dan mendapat masalah, opo iya anda saat mengalami
kemalangan, nasib buruk, dan apapun itu sama sekali anda merasa bahwa jalan
keluar sudah hilang ?
Di saat seperti itupun nanti tahu-tahu anda sudah
terbebas dari permasalahan dan mampu melewatinya kan ?
Entah itu dengan
cara-cara yang di ajarkan oleh agama anda, entah itu dengan bantuan konseling,
entah itu dengan bantuan dari teman, sahabat, pacar atau siapapun yang Tuhan
kirim untuk membantu anda, ya to ? Dan senikmat itulah rasa kebebasan itu kan ?
Lalu kesimpulannya
apa mas ?
Ehm ? Kesimpulane ?
Simple aja...
Masalah itu adalah
sesuatu yang ternyata membuat seorang anak adam (baca : manusia) mampu belajar
dari apa yang ia terima saat di hadapkan dengan problema tersebut, dan di saat
ia belajar bagaimana ia menyerap apa yang ia terima dan bagaimana ia segera
mengatasi permasalahan yang ia hadapi itulah yang terpenting.
Dan biasanya saat
menghadapi masalah munculah perasaan yang menekan-nekan yang sering di sebut
dengan stress, di saat inilah cara-cara yang tadi saya sedikit ungkapkan secara
tak langsung memengaruhi pola berpikir seseorang yang mengalami stress ini,
bagaimana ia menanggapi permasalahan ini dan bagaimana ia segera menyelesaikannya.
Oke sekian tulisan
idiot dari saya, semoga ada secuil manfaat dari tulisan idiot saya ini,
sayounara :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar