C.I.N.T.A
Namaku Cinta (tapi
bukan hanya kalau ketika kita bersama saja, selamanya namaku tetaplah Cinta)
aku adalah seorang bidadari yang turun dari sorga lalu menemani kehidupan kedua
anak adam yang saling mencinta satu sama lain, siapa lagi kalau bukan orang
tuaku.
Aku adalah anak
tunggal yang lahir di saat presiden Indonesia yang berslogan “kepriye le isih
kepenah jamanku” turun jabatan. Jadi kira-kira saat ini kalau di hitung, maka
aku sudah duduk di bangku SMA kelas sepuluh.
Aku adalah pribadi
yang sebenarnya biasa saja, tanpa ada sesuatu yang spesial menurutku lho.
Dengan rambut shaggy berponi miring ke kanan, rambut hitam, bibir yang tipis,
bola mata hitam pekat, hidung yang sedikit mancung, tinggi badan yang yah
mungkin sedikit berbeda dengan cewek yang lain 180 cm, kulit sawo matang, dan
darah keturunan orang jawa mengalir deras dalam
diriku.
Namun banyak orang
yang menyukaiku, baik itu cewek maupun cowok. (terutama cowoknya, hehehe). Yah
aku juga kurang mengerti, bagaimana itu terjadi namun yah semua itu hanya bisa
aku syukuri aja, hehehe.
Dan ada satu hal
yang sampai sekarang aku sedang pelajari dan ingin dalami lebih lanjut yaitu
konseling melalui media kartu “Tarot,” yah itulah yang sedang aku pelajari dan
aku dalami melalui bantuan para komunitas pecinta dan praktisi Tarot yang ada
di kotaku ini. Namun kalau kalian penasaran dengan kotaku dan komunitasku ini,
sekali-kali kalian bisa mengunjungi kotaku yang terkenal dengan istilah kota
“ATLAS,” yup kotaku adalah Semarang.
Kalau kalian bertanya
kenapa aku memiliki hobby seperti itu, sebenarnya itu di mulai sejak tiga tahun
yang lalu...
Kira-kira saat itu,
aku pertama kali menginjakan kakiku di Sekolah Menengah Pertama. Dan
petualangan ku mempelajari indahnya arti-arti dan makna tersembunyi dari simbol
Tarot di mulai sejak saat aku bertemu dengan dia.
Dia adalah cowok
pertama yang membuat aku jatuh cinta pada pandangan pertama (maklum aku kan
baru pertama pacaran saat sama dia, hehehe). Dan dialah yang nantinya juga
menjadi sahabat serta mentorku dalam berlatih tarot hingga saat SMA sekarang
ini (betapa bersyukurnya aku bertemu dengan dia, meski tidak lama menjadi
pacarku).
......................................
Awalnya aku bertemu
dengannya saat MOS (Masa Orientasi Sekolah) sedang berlangsung, mungkin sedikit
berbeda dengan mos-mos sebelumnya, karena saat itu bertepatan dengan seminggu
menjelang hari ulang tahun sekolah yang di peringati hari Sabtu.
Saat itu aku tanpa
sengaja sedang melihat kerumunan orang-orang yang sedang berkumpul dan sedang
memegang setumpuk kartu yang bentuknya lebih besar dari kartu remi biasa,
awalnya dari jauh aku kira mereka adalah para kelompok pesulap di sekolah.
Ternyata setelah aku lihat lebih dekat dan memberanikan diri berkenalan dengan
mereka, aku baru tahu ternyata mereka adalah para kelompok pecinta Tarot.
Bagiku awalnya
untuk memercayai kekuatan kartu tarot itu sulit lho, karena aku kira pada
awalnya hal itu bertentangan dengan agama dan karena simbol-simbol di dalamnya
penuh dengan hal-hal yang mistik. Namun saat aku bercakap-cakap dengan salah
seorang dari mereka, Mbak Vivi ketua kelompok pecinta tarot ini aku baru paham
bahwa Tarot benar-benar murni psikologi dan tanpa unsur mistik atau ghaib di
dalamnya.
Karena penasaran
maka akupun ingin mencoba, mbak Vivi pun mempersilahkan aku mengambil tiga buah
kartu secara acak, namun sebelumnya mbak Vivi bertanya padaku apa yang akan aku
tanyakan ?
Dan akupun bertanya
:
“kalau nanti aku
punya pacar kira-kira hubunganku sama dia bakal seperti apa jadinya ? dan
kalaupun misal ada pertengkaran dan berakhir (misal) bagaimana kisah kami
selanjutnya kira-kira ?”
dan setelah
mengambil kartu ternyata yang keluar adalah tiga kartu berikut....
Aku
pun kaget ? What ? ada kartu “Death” ? Apa jangan-jangan nanti aku mati lagi ?
Pikirku seperti itu. Namun Mbak Vivi menjelaskan arti ketiga kartu tersebut.
Bahwa pada awalnya
mungkin kamu nantinya bisa saja mengalami kebosanan, karena kamu masih SMP kan
? Katamu tadi kamu belum pernah berpacaran, dan bisa di katakan bahwa dalam
umur seperti ini kamu masih dalam fase-fase labil (kalau kata Radit itu ya
4l4y).
Selanjutnya,
“Death” di sini artinya beda dengan “Mati” namun di sini lebih mengartikan
bahwa bisa jadi nantinya hubungan kamu bakal berakhir, namun dengan berakhirnya
hubungan kamu ini kamu bakal bertransformasi ke tingkat yang lebih baik lagi...
Dan kartu yang
terakhir mengartikan bahwa, meski nanti misal hubungan kamu berakhir, kamu dan
dia yang nanti jadi pacar kamu boleh saja bahkan sangat bisa untuk tetap
berhubungan baik sampai kapanpun, who never know right ? Kata Mbak Vivi padaku.
Namun bagaimanapun
pembacaan kartu yang di lakukan oleh mbak Vivi tiga tahun yang lalu itu memang
terjadi lho, meski aku jadian dengan mantan pacarku yang tadi aku sebutkan
(sebut saja Kevin, bukan nama sebenarnya :p ) dan benar saja aku mengalami
kebosanan setelah 1 bulan berpacaran dan akhirnya kami putus pada 5 bulan berikutnya,
namun kami tetap berhubungan baik sampai sekarang, bahkan dia menjadi sahabat
sekaligus mentor ku dalam bermain Tarot, dan luar biasanya adalah Mbak Vivi adalah Kakak dari Kevin, jadi aku
mendapat dua mentor hebat dalam hidupku.
Dan aku berjanji, menggunakan
kemampuan ini dengan baik supaya bisa membantu banyak orang yang membutuhkan,
Ganbatte !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar