Kualitas atau Kuantitas ?
Dan tulisan saya
kali ini ingin membahas sebuah fenomena yang selalu terjadi di hidup kita (baik
pagi ,siang maupun malam hari. Baik sebentar maupun lama) dan fenomena yang
akan saya bahas ini ialah fenomena “Tidur.”
Sebuah fenomena yang selalu di lakukan otomatis oleh manusia baik besar
maupun kecil, semua pasti memerlukan “Tidur,” namun ada sebuah pembahasan yang
dulu saya ingin bahas namun karena kurangnya pemahaman saya dan kurangnya sifat
menghargai saya dalam mendengarkan pendapat orang lain. Maka saya ingin
membahas fenomena ini dari sudut pandang saya yang semoga boleh menjadi
pemahaman kecil bagi yang ingin menerimanya.
Saat itu saya bingung melihat ada seorang teman saya yang mengatakan bahwa
dalam tidur itu yang di butuhkan ialah kualitasnya, namun karena saya berbeda
pendapat maka saya mengatakan yang penting itu kuantitasnya.
Saat itu karena saya berpikir kenapa lebih penting kuantitas dari pada
kualitas ? :
Dia bercerita bahwa dia menggunakan self hypnosis untuk beristirahat selama
10-15 menit dan memberikan sugesti berupa percepatan waktu pada mentalnya
(simplenya dia membuat bahwa waktu 10-15 menit sama dengan dia tidur selama 2-3
jam)
Sedangkan saya berpendapat bahwa mana bisa waktu yang hanya segitu bisa
membuat seseorang merasakan bahwa ia merasa segar bugar tidur hanya selama
10-15 menit dan merasa seperti tidur selama 3 jam (bagaimana mungkin ? padahal
itu hanya sugesti kepada mental, sedangkan fisik mana bisa di bohongi ?)
Namun setelah di pikir ulang, dan dengan 3 hari saya insomnia ini saya
menemukan pendapat bahwa :
Kualitas tidur yang baik sebenarnya juga memang di pengaruhi juga oleh
kuantitasnya, namun kuantitas juga memengaruhi kualitas tidur yang baik pula
(weleh kok malah mutar-muter iki piye -_- ? )
Begini lho...
Misal saya tidur selama 7-8 jam (sesuai rekomendasi para ahli kesehatan)
maka kuantitas tidurnya bisa di katakan baik namun, faktor misal ada nyamuk,
udara yang pengap, alergi debu, dan hal-hal yang memengaruhi kualitas tidur,
bisa menyebabkan kualitas tidur terganggu (jadi pikirannya terganggu maka
fisiknya ikut terganggu)
Sedangkan kuantitas tidur ikut memengaruhi manakala, kualitas tidur
terjamin (tanpa ada gangguan) namun di karenakan terlalu lama beristirahat
(baca : tidur) maka pikirannya merasakan efek terlalu malas dan terlalu capai
untuk bangun dalam keadaan segar. Yang ada malah kuantitas tidurnya jelek.
Namun untuk kuantitas dan kualitas sebenarnya kembali lagi juga ke
orang-orangnya, untuk rekomendasi dan saran-saran tidur yang baik dan nyaman
anda bisa melihat dari acara “The Doctor” atau acara seperti “Dokter Oz” dan
artikel-artikel yang membantu lainnya.
Sekian opini dari saya, banyak kekurangan saya mohon maaf dan sampai jumpa
di tulisan berikutnya...
Sayounara :)
Sayounara :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar