Ikhlas
dan Kepaksa (Mepet hampir sama tapi beda)
Dan lagi tanpa
hentinya saya menulis opini-opini yang tanpa ada dasar yang jelas juga tanpa
memberikan sesuatu yang sepertinya menarik namun opini ini boleh di baca sama
seseorang yang merasa menjadi gelas yang kosong, bagi anda yang merasa menjadi
gelas yang penuh ya boleh saja di lewatkan, tapi kalau anda mau menjadi
netral-netral saja juga itu hak anda.
Intinya saya nulis
karena saya suka mengungkap opini-opini iseng yang kadang malas di pikirkan
oleh seseorang yang pinter, karena saya menjuluki diri sebagai the idiot
writer, so inilah opini saya yang sangat-sangat bisa di pahami dari sudut
pandang orang idiot...
Saya mulai dari
kembali lagi membahas bahwa seseorang biasanya mendapat masalah, dan ketika mendapat
masalah itu pasti mau atau tidak harus menyelesaikan permasalahan itu. Nah
masalanya mereka melakukan hal itu dengan penuh kesabaran atau dengan
keihklasan ? (buat yang belum tahu bedanya ikhlas dan sabar versi opini saya,
boleh cari tulisan saya tentang ikhlas dan sabar di postingan sebelumnya.)
Nah meskipun
melakukannya terkadang ada yang benar-benar enjoy melakukannya ada yang
terpaksa melakukannya... nah lho ?
Percaya belum
percaya hal itu sering terjadi dalam kehidupan setiap manusia, contoh :
Putus cinta... hati
terluka... Putus rokok... aku merana.... putus rem... matilah kita.... (bukan
itu mas :p)
Maksud saya adalah
saat kita melakukan sesuatu, semisal mengangkat beras...
Perbedaan terlihat
ketika kita melakukan sesuatu dengan ikhlas atau dengan terpaksa (sama-sama
bakalan sampai dan sama-sama selesai, bedanya kalau kamu ngelakuin dengan
ikhlas meski capek tapi seneng pasti nanti dapat balasan, kalau ngelakuin
dengan terpaksa udah capek, ngeselin eh cuma dapat prasangka jelek.)
Apa lagi kalau kita
melakukan sesuatu dalam kehidupan ini dengan terpaksa (ya aku sebagai
penulisnya sendiri juga sering, dan aku kasih nasehat ini supaya kalian bisa
hindarin apa yang aku lakuin kadang-kadang, jujur aja aku juga belajar buat
bisa ikhlas dan bersyukur juga, tapi sebagai manusia apa dayaku...)
Sedikit curhat yah
:
Aku suka dengan
pekerjaanku, aku suka dengan kesukaan ku nulis di blog pribadiku sendiri, tapi
jujur aku adalah tipe yang suka merasa minder dan iri terhadap orang lain, dan
juga aku adalah seseorang yang sebenarnya menutup diri dari lingkungan.
Tapi meski gitu aku
berusaha untuk menutupi semua itu lewat apapun yang aku bisa lakukan, salah
satunya ya dengan ngepost apa yang kamu lihat sekarang ini, dan itu benar-benar
sebuah hal yang bisa ngebuat aku lega (bukan karena kamu tahu rahasiaku, tapi
karena aku bisa curhat tanpa harus orang komentar langsung sama aku.)
Well keikhlasan
sedang aku benar-benar pelajari, terutama untuk ikhlas bahwa aku ini masih
jones :p (yah mungkin bahasa enaknya, masih single...)
Mas.. mas single
itu kan yang lagu yang di pake di iklan itu kan :o ?
Itu Jingle :p :p :p
Nah kembali lagi
pada keikhlasan dan keterpaksaan... sebenarnya memang sangat tipis bedanya...
Ketika kamu ikhlas
menjalani maka nikmatnya itu sama kaya kamu makan daging sehari penuh karena
kamu tiap hari makan tahu tempe... (orang yang terbiasa sih seperti itu, aku
belum terbiasa banget jadi kadang bisa kadang luntur...)
Tapi ketika kamu
terpaksa melakukanya, itu sama halnya kamu kaya nunggu makan daging selama
setahun tapi ternyata yang kamu makan ya cuma tahu dan tempe mulu... malahan
nikmatnya ketika datang itu rasanya juga sama aja kaya makan tahu dan tempe
(baca : tanpa ada rasa spesialnya) karena saking terpaksanya menjalani sesuatu
dengan perasaan hambar, maka nikmatpun yang datang rasanya juga bakal hambar...
Jadi, kalau memang
belum bisa dapat sesuatu yang kita mau gapapa, asal kita dapat sesuatu yang
kita butuhkan dan saya percaya kita selalu mendapatkan apa yang kita butuhkan
setiap hari tanpa kekurangan satupun bahkan kelebihan, amin.
Oke sekian dulu ya,
sorry kalau banyak amburadulnya (bahasa, tutur kata, dsb) maklum waktu nulis
rada males tapi pingin luapi opini (jujur, maafkan aku saudara-saudara)
sayounara !!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar