Be A Stage Hypnotist
Selamat datang dan
selamat kembali membaca tulisan saya ini, yah mungkin sedikit kacau atau
sedikit ngawur namun ya begitulah saya adanya tanpa rekayasa :D.
Di kesempatan ini
saya ingin membahas sedikit tentang menjadi seorang stage hypnotist yang baik
dan benar, tentunya untuk lebih lanjut ke jenjang profesional bisa kalian yang
berminat ambil kelas profesional stage hypnotism bersama guru besar sekaligus
presiden IBH pak Yan Nurindra di jakarta, info bisa lihat di hipnotis.net atau ibhcenter.org.
Well seorang stage
hypnotist sebenarnya juga seorang manusia biasa yang baik secara tidak sengaja
maupun di sengaja pasti bisa berbuat kesalahan juga, untuk meminimalisir
kesalahan tersebut berikut beberapa hal yang harus di perhatikan, antara lain :
1.
Menjaga tutur kata saat tampil (baik saat di panggung
besar maupun saat hanya iseng berjalan-jalan mencari subject di pinggiran
jalan). Hal ini sangat penting berkenaan dengan efek yang nantinya di timbulkan
oleh mulut ke mulut, jika jelek ya jadinya jelek, jika baik ya jadinya baik.
Jadi berhati-hatilah dalam bertutur kata, contoh sederhana ketika membuka show
dan mengajak penonton.
Ajaklah
penonton dengan penuh sopan santun dan keramahan, tanpa memerintah dia dan
mengata-ngatai dengan sesuatu yang kurang pantas di dengar.
2.
Gunakanlah sugesti yang biasa saja namun memberikan efek
spesial di dalamnya, dan INGAT ! Tanpa menyakiti baik fisik maupun mental
subject !
Contoh
menyakiti fisik subject yaitu dengan membuat efek catalepsy seluruh tubuh dan menaikinya
seakan ia benda mati atau menggores-gores dia dengan golok yang tajam, serta
membakar tangannya secara berlebihan itu sebaiknya di hindari. Yang lainya
seperti meminta dia meminum teh panas yang di sugesti sebagai teh dingin atau
menyiram tangannya dengan air keras, juga harus di hindari !
Contoh
menyakiti secara mental yaitu membuat dia berlaku seperti kodok, menggonggong
seperti anjing, atau meminta dia membayangkan kalau keluarganya ada yang
kecelakaan atau meninggal, itu juga harus di hindari !
3.
Jika bertemu dengan sesama praktisi, berikanlah apresiasi
dan penghormatan kepadanya (tanpa harus meletakan tangan 45° di depan dahi).
Hindari untuk bersikap berlebihan dan bersikap sok atau terlalu paham dengan
apa yang di pelajari oleh sesama praktisi (bisa jadi tebakan kita salah lho,
dikira begini malah ternyata begitu, tengsin nanti hihihi :D )
Itu
sedikit yang bisa saya sampaikan sebagai referensi kecil untuk para pembelajar
stage hypnosis, INGAT !
Ilmu
boleh sama, gelar boleh sama, tapi siapa yang pegang dan untuk apa ilmu itu di
gunakan dan apa manfaatnya itulah yang lebih berpengaruh dibanding seberapa
banyak ilmu yang di miliki sekarang ini kalau hanya untuk adu pamer.
Sayounara, mina san
:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar