5 hal sederhana yang biasa di
lupakan dalam belajar hypnosis
Trimakasih untuk
kesediaannya membaca tulisan saya ini, dan pada kesempatan kali ini saya ingin
menuliskan perihal hypnosis dalam tema 5 hal sederhana yang biasanya di lupakan
dalam belajar hypnosis selain praktek dan praktek, apa sajakah itu ? Well let’s
learn it more :D
1.
Hypnosis = Self Hypnosis
Saya mulai dengan
pernyataan yang paling sederhana ini dulu, mengapa ? Karena sebenarnya ini
adalah pernyataan dasar yang mana proses hypnosis terjadi atas dasar keinginan
diri sendiri (baik itu dalam hal proses penyembuhan dalam terapi mental maupun
dalam panggung hiburan atau aplikasi lainnya) namun terkadang kita yang belajar
hypnosis secara baru-baru ketika di minta praktek dan ternyata belum berhasil
maka apa yang terpikir ialah “saya yang gagal” padahal belum tentu juga karena
seluruh kemampuan hypnosis sesungguhnya adalah dari orang yang terhypnosis
(baik itu kita di hypnosis maupun menghypnosis diri sendiri).
2. Hypnosis adalah ilmu yang membantu (tanpa ada unsur
menggantikan)
Dalam mempelajari
sebuah ilmu seharusnya di perlukan keilmuan lain untuk membuat seseorang lebih
mengerti dan memahami ilmu tersebut lebih mudah dari pada hanya dengan satu
ilmu saja, dan juga ilmu lain yang di pelajari bisa membuat kita melakukan
praktek dengan dasar yang jelas tanpa mengira-ngira atau hanya visualisasi
semata. Maka hypnosispun sangat bisa di gabungkan dalam keilmuan-kelimuan yang
sudah ada, yang selama ini hanya di sejajarkan dengan ilmu psikologi saja, sekarang
bisa di pelajari bersama ilmu kesehatan, ilmu pendidikan, ilmu hukum dan
sebagaiknya. Dan jikalau di anggap bahwa hypnosis adalah ilmu yang dahsyat
(bisa jadi) namun di anggap serba bisa (nah itu yang belum tentu). Karena untuk
menjadi pintar, kita bisa membantu penerapannya dengan hypnosis namun untuk
menjadikannya nyata tentu butuh ilmu-ilmu lain yang di pelajari sebagai
tambahan juga.
3.
Vaccum belajar = ilmunya hilang
Dalam mempelajari
sesuatu atau mengenal sesuatu sebenarnya kita manusia di berikan sebuah alat
canggih yang hingga sekarang belum bisa di samai oleh siapapun termasuk robot
yang di namakan otak (meski banyak istilah otak-otak versi lain) namun mau
bagaimanapun otak memiliki kemampuan menyimpan memori (kenangan masa lalu,
dogma, dan sebagainya). Dan biasanya kita yang sudah lama meninggalkan lama
apapun yang sudah kita pelajari maka ilmunya hilang (katanya sih gitu :o ?)
namun dengan pengertian ini sebaiknya anda boleh mempelajari lagi tentang cara
kerja otak dan tentang bagaimana memori dapar terbentuk, jadi ??? jadi ya boleh
percaya atau belum semua ilmu yang di pelajari itu ya wis mesti menetap dong
seharusnya, walau bagaimanapun :D.
4.
Kalau sudah tahu sedikit berarti langsung bisa
Dalam ungkapan ini
saya ingin membahas lebih jauh dan dalam lingkup yang lebih sempit namun saya
ingin membuatnya lebih sederhana, contohnya :
Anda bisa naik
sepeda ? Kalau bisa berarti apakah anda juga bisa melakukan adegan seperti yang
di lakukan para trickster sepeda BMX ? Lha katanya kan bisa naik sepeda ?
Maka persamaan
dengan dunia hypnosis adalah yang paling biasanya di lakukan oleh para
pembelajar pemula yang “nekat” (tapi memang hanya sekadar tahu tanpa
benar-benar mendalami, di dasari rasa “mesake” = kasihan) namun ini kasihan
yang dalam tanda kutip tanpa dasar yang kuat (dalam keilmuan yang di pahami)
Misal :
Seorang hypnotist
yang memulai karirnya dalam pengetahuan yang baik namun dalam pondasi yang
masih di katakan dasar, keinginan belajarnya sebenarnya sungguh sangat mulia
dan sangat patut di acungi jempol “karena ingin melakukan sesi terapi dengan
hypnosis.”
Namun bisa di
katakan ini adalah keliru, karena apa ? Karena seperti yang saya katakan di
atas, ada ilmu penopang lain dalam melakukan proses hypnosis untuk sebuah
aplikasi dalam kehidupan misalnya yang paling di gemari yaitu terapi dengan
hypnosis atau lebih di kenal dengan istilah hypnotherapy, namun... karena
keinginan berbanding miring dengan pengetahuan maka kadang-kadang juga (maaf)
bisa membawa petaka kalau-kalau dia salah memberikan saran atau malah dia bingung ketika terjadi kejadian
yang belum pernah ia terima selama ia belajar.
Karena maaf ini
bermain dengan otak manusia dan bermain dengan memori manusia itu sendiri, bisa
jadi karena salah ucap terjadilah memori yang palsu tanpa sengaja tertanam
dalam diri orang yang mendapatkan terapi dari orang tersebut, namun saya di
sini tanpa adanya pendiskreditan kepada yang misalnya gelar formalnya hanya
fundamental lalu jugdenya adalah selalu dia hanya seorang yang mengetahui
fundamental saja, belum tentu (semua kembali ke anda, bagaimana anda mencerna
tulisan rumit saya ini).
5.
Apapun dan bagaimanapun cara yang di pakai semuanya untuk
sebuah tujuan
Ini yang biasanya
saya bingungkan dan ini yang biasanya saya agak geli dengan para pembelajar siapapun
itu (ingat gurupun adalah pembelajar, karena seorang guru lahir dari murid yang
belajar lalu menurunkan apa yang di
turunkan oleh guru sebelumnya dan apa yang ia lihat dan tangkap) begitu
seterusnya. Jadi di sini entah itu saya yang masih muda maupun yang sudah sepuh
(semuanya pernah mengalami hal serupa tanpa ada kemunafikan dengan berkata “ah
elo aja keles gue enggak.”)
Dari semua brand
hypnosis ada yang menggunakan energi, ada yang direct, ada yang indirect, ada
yang ini dan yang itu, pertanyaan saya... “njur tujuane nggo opo ?”
Ini jujur-jujuran
saja, bukan saya tidak menghargai karya teman-teman saya sebagai seorang yang
telah duluan mempelajari lapangan dan menciptakan inovasi sebagai alat yang di
sederhanakan dan memudahkan seseorang untuk dalam hitungan detik mampu
terpengaruh dan menurut tanpa paksaan.
Namun kadang kala salah pengertiannya
justru “lalu yang paling baik dan yang paling efektif itu mas ini apa mas itu,
pak/ bu ini atau itu ?”
Dan jujur saja,
siapapun pasti boleh setuju dengan judul di atas dan di terapkan sebagai
prinsip bersama (kalau toh belum setuju karena kalimatnya jelek, yang intinya
gitu lah :p )
Justru yang harus
di tanyakan ialah apa tujuan dari kita melakukan dan mempelajari itu ?
Mahal-mahal kita belajar lalu yang di cari hanyalah bagaimana cara membuat
orang tiba-tiba nggletak dan menjadi orang yang paling sakti di muka bumi (ya
boleh sih, tapi itu prinsipnya orang sebelah, kalau anda kan pasti memiliki
tujuan yang mulia).
Contohlah misal
penggunaan cara A di gunakan sebagai induksi untuk memasuki kondisi trance dan
di sambung dengan tehnik yang sudah anda pelajari, dan anda melihat bahwa ada
cara lain yang tanpa di sentuh tanpa di tatap tanpa di apa-apakan dia sudah
nggletak, dan melihat itu akhirnya anda kepingin dan ingin memelajari lalu anda
merasa bahwa apa yang anda punya sekarang ini adalah kurang dan yah cuma segini
aja, belum sakti (berarti anda belum konsen pada tugas dan tujuan anda, namun
anda masik konsen pada sisi kehebatan sebuah hal yang sebenarnya memiliki
tujuan yang sama hanya berbeda carannya).
Dan sekian tulisan
saya, semoga boleh memberikan secuil manfaat bagi yang membacanya, jika
terdapat banyak hal yang menyinggung saya memohonkan maaf karena ini saya hanya
menulis sebagai contoh tanpa ada efek menjelek-jelekan justru hanya sebagai
gambaran kecil supaya di harap pembelajar yang ada mampu berpikir lebih jernih
dan lebih sehat dalam membeli tools dan mengasah tools sebelum mereka belajar
ke tools yang lain :)
Sayounara :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar