Powered By Blogger

Rabu, 10 September 2014

A 3.9



A 3.9

Siang itu panas terik mentari mulai menyiram cahyanya ke pada kami mahkluk-makhluk ciptaanNya, baik tumbuhan, hewan dan kami para manusia menikmati setiap tetes cahaya yang turun dari langit biru kota lumpia. Berawal dari mata turun ke hati begitulah kata pujangga cinta jaman dahulu menyampaikan suatu gambaran perasaan adam dan hawa yang bersatu dalam sebuah harmoni yang di kenal dengan sebutan C.I.N.T.A.

Ini adalah ceritaku dalam menemukan hangatnya perasan cinta, dalam merasakan betapa kadang karena cinta ada hati yang bisa terluka, dan karena cinta pula terkadang semua kebencian boleh melebur menjadi satu harmoni yang saling memahami perbedaan dua hati.

Sebuah ruang berukuran cukup besar menjadi saksi bisu pertemuan ku dengannya, yah dia yang membuatku mabuk bukan karena minuman beralkohol kelas eceran, namun karena di mabuk oleh sebuah perasaan yang di sebut orang sebagai “Mabuk Kepayang” (itu lho mabuk karena sesuatu yang menggembirakan dan nikmat sejadi-jadinya).

Dan pada hari itu, sesuatu merubah hidupku yang tadinya hanya menjadi seorang yang kaku dan pendiam, menjadi seorang yang berbeda... yah berbeda sekali dari kebiasaanku yang hanya selalu membaca buku, menulis tulisan di blog atau hanya sekadar tegur sapa kalau itu di perlukan. Aku mulai di rubahnya menjadi pribadi yang lebih baik dan luar biasa, karena apa ?

“Semua karena CINTA” begitulah lirik lagu dari Syahrini mewakili perasaanku yang mendalam tentang kegilaan perasaan brutal yang berkecamuk di hati dua anak manusia yang saling menikmati rasa, rasa CINTA.

Rasa pedas, rasa manis, rasa pahit, rasa masam, semua campur menjadi satu ketika seseorang sedang mengalami jatuh cinta yang sangat dalam dan sangat mengakar di hati (yang entah itu adalah bagian dari organ tubuh bagian yang mana, meski semua orang mengatakan bahwa itu ada di bawah dagu dan turun sedikit di bagian dari leher kira-kira tepatnya 5 cm dari bagian leher depan).

Dan 2 buah angka yang sebenarnya memiliki hubungan yang sangat baik, karena salah satu angkanya berfaktor dari angka yang menjadi temannya itu, 3 dan 9 adalah sahabat karib yang sangat dekat, dan di pisahkan hanya dengan tanda (.) titik, sebagai penanda bahwa ruangan itulah yang menjadi saksi bisu cinta aku dengannya, perasaan yang lama terpendam, dan hanya butuh selangkah lagi untuk dapat mulut ini mengungkapannya.

Hanya saja mungkin antara aku dan dirinya memang mungkin bisa di kata belum berjodoh atau mungkin Tuhan belum menjodohkan kami, entahlah... yang aku tahu adalah...
Tuhan tahu yang terbaik untuk hambanNya, dan aku percaya semua baik karenaNya saja, amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar