Powered By Blogger

Jumat, 12 September 2014

Membudayakan budaya kita




Membudayakan budaya kita


Dan sebuah tulisan ini aku tujukan kepada kita semua manusia yang kadang lupa akan budaya kita sendiri, budaya nenek moyang yang di wariskan melalui banyak hal, dan di wariskan secara turun temurun. Sebagai sesuatu yang sebenarnya abadi dan kekal jika saja kemajuan jaman tetap menjaga bahkan mendampingi di setiap perjalanan waktu.

“Jawa” kenapa saya menyebut kata jawa ? Alasannya sederhana, saya orang jawa dan lahir di jawa (meskipun pada kota jawa saja perbedaannya sangat kental di sana-sini) mulai dari bahasanya, cara ndalangnya, masakan khas daerahnya, dan sebagainya.

Menariknya bagi sebagian orang, mengenal budaya sendiri itu sama saja seperti orang desa pergi ke kota (bahasa jawanya itu “Ndeso” = Kampungan = Udik) padahal ya gak gitu juga kaleee. Gak percaya ?

Ada satu pengalaman saya ketika berbincang-bincang dengan seorang guru saya saat saya berada di kantin sekolah (posisinya saya sudah jadi alumni), beliau berkata pada saya bahwa dulu salah seorang muridnya yang bekerja sebagai resepsionis bertemu dengan orang asing. Menurutnya semua orang asing itu ya paling bisa hanya di ajak bicara dengan bahasa inggris (di anggap bahasa paling universal atau bahasa kerennya Lingua Franca).

Namun asumsi ini berubah menjadi Ass U Me bagi dia, dan menancaplah bumerang yang harusnya dia tangkap malah mengenai jidatnya (itu hanya perumpamaan saja) maksudnya, ketika dia menanyai dengan bahasa inggris ternyata si bule ini bisa bahasa JAWA saudara-saudara wkwkwkwwk :p.

Dan yang terjadi adalah percakapan antara si bule dan kakak kelas saya itu adalah, si bule bertanya panjang lebar, dan ia hanya bisa menjawab “nggih” = ya dalam bahasa jawa, sungguh tragis dan miris ketika bule itu terakhir berkata “wong Jawa kok mung isa nggah-nggih nggah-nggih” (orang Jawa kok cuma bisa bilang ya ya ya ya).

Betapa memalukannya bagi kita terutama, dia yang mengalami sakit hati yang tak mampu terbalaskan, kenapa ? Karena dia memang orang Jawa dan ketidakmampuannya berbahasa Jawa halus itu sama seperti orang inggris yang lupa bagaimana caranya berbicara dengan bahasa inggris, ini kan rasanya sakit tapi ya harus di terima karena dia sama sekali hanya bisa berkata “ya” dalam bahasa jawa. #Tragis #SakitnyaTuDiSini (nunjuk dengkul)

Dan saya hanya mau katakan padamu, bahwa sebagai orang yang mencintai budayanya, dan bingung harus memulai dari mana ? Saya hanya bisa berkata “Pelajarilah BAHASAMU” itu sebenarnya sudah awal dan langkah yang baik, dari pada kamu capai-capai memaksakan kehendakmu untuk mempelajari aksara murda, aksara kawi dan bahasa sansekerta kuno, haduh...

Cukup dengan pelajari bahasamu terlebih dahulu saja itu sudah cukup membuat kamu menghargai budayamu, meski salah meski kurang tepat dalam mengucapkannya, itu lebih dari cukup untuk orang lain boleh mengetahui bahwa kamu menghargai budayamu dan kamu terbukti sudah bisa menghargainya.

Apabila kata orang harus membeli batik, membeli wayang, menonton wayang semalam suntuk, dan harus mengikuti upacara berbumbu khas kejawen itu WRONG !!! Hello ??? Loe boleh ikutan kalau loe suka tapi loe juga boleh mengapresiasi itu lewat cara loe berbahasa dulu aja, itu udah cukup bagus, kecuali emang ada hasrat untuk belajar lebih dalam.

Karena pada jaman pra aksara (sebelum di temukan tulisan) manusia hanya berkomunikasi dengan gambar dan bahasa, dan bahasa itulah yang juga di gunakan untuk menurunkan berbagai cerita rakyat dan foklore (di jaman aksara pun saat itu belum di temukan kertas untuk menuliskan apa yang ingin di catat sebagai sejarah).

Jadi manusia menggunakan bahasa untuk menurunkan cerita rakyat dan foklore kepada generasi di bawahnya (untung aku dulu belajar antropologinya ada yang nyantel, hahaha :p ).

Lalu bagaimana dengan budaya Sunda, Betawi dan budaya yang lainnya ? Ya sama saja, min kuasailah bahasamu karena itu adalah cerminan dari dirimu yang memang mencintai budayamu ataukah kamu merasa bahwa budayamu adalah budaya yang kuno ?

Selamat belajar :D trimakasih atas kesediaannya membaca tulisan ini :D GBU :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar