Powered By Blogger

Senin, 08 September 2014

Penasaran itu MAHAL !!!



Penasaran itu MAHAL !!!

Tulisan ini sengaja saya buat karena saya ingin mengulang dan memberikan sebuah pesan kepada anda semua yang mungkin pernah melihat pesan serupa dalam tulisan-tulisan lain sebelumnya, namun saya rasa toh pengulangan juga adalah sesuatu yang tetaplah baik dan malahan repetisi adalah salah satu cara untuk membuat seseorang mampu menanamkan sebuah hal (pondasi akan pengetahuan) yang di dapat sehingga benar-benar tertanam kuat dan semakin kuat di dalamnya.

Jujur saja kecap itu semua nomor satu, semua detergen wangi dan lembut, ada juga pelembut sekali bilas, dan berbagai produk lainnya yang tentunya mempermudah kita untuk semakin merasakan kenyamanan hidup lebih baik lagi.

Namun seperti kata pepatah mengatakan “ono rega ono rupa” untuk mendapatkan semua itu di butuhkan sesuatu pengorbanan berupa materi (uang) yang dalam jumlah tertentu untuk menebus semua itu agar kita mendapatkan apa yang kita mau.

Begitu pula dalam merasakan sebuah kelas dalam suatu pelatihan (kita persempit menjadi pelatihan Hypnosis dan NLP), untuk mendapatkan fasilitas dan materi serta bonus yang terjangkau di perlukan sesuatu yang tidak serta merta gratisannya saja yang bisa di bawa pulang, ada harga dan pengorbanan untuk benar-benar bisa menguasainya.

Munculah berbagai pelatihan dengan branding mereka masing-masing ada yang ini dan yang itu, ada yang begini dan begitu, ada khusus ini khusus itu, cara ini itu, bermacam-macam keunggulan di tawarkan bahkan nyaris tanpa cela dan tanpa merendahkan justru membuat kita percaya bahwa jika belajar C maka kemampuan A dan B yang sudah di pelajari makin bertambah spesial karena ada hal-hal yang belum tentu bisa di lakukan dengan kelimuan A dan B.

Semua pelatihan berbranding adalah branding yang luar biasa dan memiliki keunggulan tersendiri, membuat kita semakin penasaran bagaimana dan apa saja yang bisa di hasilkan dari situ ? Dan seperti pepatah mengatakan Makin banyak Ilmunya maka boleh makin merendahkan hati (kadang justru kebalikannya) tapi ya sudahlah karena bukan itu yang mau saya bahas di tulisan kali ini.

Semakin banyak ilmu maka timbul hasrat dan kepercayaan diri akan banyaknya cara dan kemampuan yang bisa di gunakan ketika cara A,B, C belum bisa di lakukan maka cara D-Z masih bisa di lakukan untuk mengantisipasinya.

Ingat ??? Ono REGA ono RUPA. Di bagian itulah yang kadang juga masih menimbulkan pro dan kontra (antara yang benar-benar pingin tapi belum kesampaian dan yang cuma iseng karena pingin tahu dan pengajarnya seneng-seneng aja dapat keuntungan dari penemuan dari pengembangan ilmunya).

Dan mereka yang akhirnya putus asa namun masih bersisa sedikit energi untuk melangkah meninggalkan kertas brosur yang sebenarnya mereka ingin ikuti, mulai beralih untuk mencari cara lain yaitu “trial n error self mode version” (bahasa gampangnya coba-coba sendiri).

Dalam hal ini ada yang lalu bisa melakukan dan berhasil, ada yang kecewa karena merasa gagal lalu benar-benar putus asa dan mencari kegemaran lain, ada juga yang terus mencoba meski gagal terus (yang ini saya doakan berhasil) dan ada juga yang berpihak netral-netral saja (ya mencoba menabung tapi juga berpraktek).

Bagi praktisi yang di atas dan sudah sukses punya pendapat yang bijak, contohnya begini  :

“kalau kamu cuma duduk diam sampai kapanpun mustahil hujan duit turun dari langit”

Tapi kadang juga orang yang menabung, dan memantaskan diripun sering kali juga masih di ijinkan menerima cobaan (entah duitnya hilang, habis dsb) dan kalau di nasehati :

“kalau ada niat kuat pasti boleh ikut kok” (sampai kapanpun kalau memang belum di ijinkan ya bakalan sama aja, ini opini jujur saya lho :p) namun belum berarti saya mengatakan kalimat ini adalah kalimat bullshit (kadang jujur orang secara manusiawi pasti pernah berpikir seperti yang saya pikir).

 Saya mulai ikut workshop bersama 5 orang teman saya dari SMA dan hasilnya yang bertahan cuma saya, bedanya sebagian dari mereka sebenarnya punya uang (katakanlah 3 dari mereka bisa dan mampu untuk melanjutkan seperti saya, namun ternyata mereka ikut saat itu karena hanya mengikuti penasaran mereka, sedang saya memang penasaran dan ingin jauh tahu lebih banyak, meskipun akhirnya saya melakukan cara-cara nekat seperti pinjam uang papa, dan bahkan pinjam uang pacar sampai 500rb hanya untuk belajar hypnosis ulang supaya saya bisa meyakinkan diri saya menjawab bahwa “saya bisa gak sih ?” (too much ridiculous man !!!)
Jadi biaya yang saya habiskan ternyata berputar pada keilmuan yang sama hanya beda trade mark mereka saja yang mampu membuat saya terhypnosis dan belajar (bukannya saya menghina guru-guru saya,  dan menyindiri mereka lewat tulisan ini) sama sekali tidak, tapi saya hanya ingin mengatakan... 

RASA PENASARANMU ITULAH YANG MAHAL !!!

Dan kalau toh misalnya kita sudah mempunyai semua tools itu dan sudah membayar mahal atas rasa penasaran kita, atas segala pengetahuan yang kita miliki, atas segalanya itu dan kita cuma duduk dan memamerkan itu lewat mulut kita saja (tanpa di dasari bukti atau karya nyata) atau bahkan kita di jadikan bahan pembicaran karena apa yang kita cerminkan belum menjadi cermin yang bening saat memantul ?
Maka cobalah untuk mencari cermin dan BERCERMINLAH KEMBALI :)

Salam damai, saling asah asih asuh untuk kita semua
Di kembangkan dari percakapan saya dengan teman-teman perjuangan seperti :

1.      Ki Mulyono Mulyo
2.      Pak e Abdullah Hasan
3.      Mas ArdinMarl
4.      Mas Arda
5.      Mas D.na Ansil
6.      Mas Wibi Tenkai
7.      Dan saudara-saudaraku yang tak bisa ku sebut satu per satu...
Matur sembah nuwun dan maaf untuk kesalahan yang tanpa sengaja jika tertulis seakan menjadi sebuah kesengajaan :(

Arigatougozaimasu... Sayounara...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar