Sukses Butuh Tidur
Anda tentunya
pernah dan mungkin masih ingat di dalam pikiran anda, sangat lekat terhadap
lelucon bersilogisme macam ini :
HIDUP itu mencari
SUKSES...
SUKSES berawal dari
MIMPI...
MIMPI di dapat
kalau kita TIDUR...
Maka kesimpulan silogisme
yang berumus A = B B = C C= D adalah B = D (pokoke rumuse ngono lah :p
sukak-sukak ku lah :p wkwkwkw)
Jadi kesimpulan
guyonan (kesimpulan konyolnya) adalah “kalau mau SUKSES ya TIDURlah.”
Dan dalam beberapa
menit bahkan lewat dari satu menit saya berpikir dan bermain dengan kata-kata
guyonan ini, eh ternyata Tuhan memberikan saya “Wangsit” karena ini hanya
permainan kata dan tentunya saya belum berpikir bagaimana kalau kalimat ini di
balik saja ?
TIDUR itu
menimbulkan MIMPI...
MIMPI yang di
timbulkan memunculkan INSPIRASI...
INSPIRASI yang di
dapat memengaruhi kinerja dan keSUKSESan...
keSUKSESan nantinya
memengaruhi kualitas keHIDUPan...
So ??? Orang sukses
itu butuh ??? TIDUR !!!
itu bener coy
ternyata :D
Coba mainkan mantra
ajaib yang ada di atas yang sudah saya tuliskan (meski saya bukan ahli gendam
yang pandai bermain mantra dan matematika saya juga jelek kalau bagian logika
matematika -___- tapi jujur apa yang saya tulis bener kan ?)
Banyak yang
menggunakan mantra ini sebagai guyonan dan lawakan semata namun ??? Apa yang ia
katakan hanya sebatas untuk memBATASi dirinya sendiri (Oh Rupanya :D )
Bagaimana mungkin
seseorang mengatakan hal itu kalau dia sebenarnya tidak berbicara pada bawah
sadarnya agar sebenarnya dia membatasi dirinya sendiri dan memberikan maksud
kepada bawah sadarnya bahwa :
“Kau itu cuma
pecundang yang berani bilang gitu supaya terhindar dari malu karena dari dulu
keluargamu di ejek sebagai “balungan kere” (misikin turun temurun).”
Padahal enggak juga
kalau kita bisa meREFRAMING kembali apa yang ada di situ, di lihat dari
kacamata yang berbeda dan di lihat lagi sebagai sesuatu yang berbeda eh
ternyata bunyinya beda yah :D ?
Nah sekian dulu
tulisan saya, nantikan tulisan saya berikutnya yah...
Adios... :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar