Penasaran itu MAHAL !!!
Tulisan ini sengaja
saya buat karena saya ingin mengulang dan memberikan sebuah pesan kepada anda
semua yang mungkin pernah melihat pesan serupa dalam tulisan-tulisan lain
sebelumnya, namun saya rasa toh pengulangan juga adalah sesuatu yang tetaplah
baik dan malahan repetisi adalah salah satu cara untuk membuat seseorang mampu
menanamkan sebuah hal (pondasi akan pengetahuan) yang di dapat sehingga
benar-benar tertanam kuat dan semakin kuat di dalamnya.
Jujur saja kecap
itu semua nomor satu, semua detergen wangi dan lembut, ada juga pelembut sekali
bilas, dan berbagai produk lainnya yang tentunya mempermudah kita untuk semakin
merasakan kenyamanan hidup lebih baik lagi.
Namun seperti kata
pepatah mengatakan “ono rega ono rupa” untuk mendapatkan semua itu di butuhkan
sesuatu pengorbanan berupa materi (uang) yang dalam jumlah tertentu untuk
menebus semua itu agar kita mendapatkan apa yang kita mau.
Begitu pula dalam
merasakan sebuah kelas dalam suatu pelatihan (kita persempit menjadi pelatihan
Hypnosis dan NLP), untuk mendapatkan fasilitas dan materi serta bonus yang
terjangkau di perlukan sesuatu yang tidak serta merta gratisannya saja yang
bisa di bawa pulang, ada harga dan pengorbanan untuk benar-benar bisa
menguasainya.
Munculah berbagai
pelatihan dengan branding mereka masing-masing ada yang ini dan yang itu, ada
yang begini dan begitu, ada khusus ini khusus itu, cara ini itu, bermacam-macam
keunggulan di tawarkan bahkan nyaris tanpa cela dan tanpa merendahkan justru
membuat kita percaya bahwa jika belajar C maka kemampuan A dan B yang sudah di
pelajari makin bertambah spesial karena ada hal-hal yang belum tentu bisa di
lakukan dengan kelimuan A dan B.
Semua pelatihan
berbranding adalah branding yang luar biasa dan memiliki keunggulan tersendiri,
membuat kita semakin penasaran bagaimana dan apa saja yang bisa di hasilkan
dari situ ? Dan seperti pepatah mengatakan Makin banyak Ilmunya maka boleh
makin merendahkan hati (kadang justru kebalikannya) tapi ya sudahlah karena
bukan itu yang mau saya bahas di tulisan kali ini.
Semakin banyak ilmu
maka timbul hasrat dan kepercayaan diri akan banyaknya cara dan kemampuan yang
bisa di gunakan ketika cara A,B, C belum bisa di lakukan maka cara D-Z masih
bisa di lakukan untuk mengantisipasinya.
Ingat ??? Ono REGA
ono RUPA. Di bagian itulah yang kadang juga masih menimbulkan pro dan kontra
(antara yang benar-benar pingin tapi belum kesampaian dan yang cuma iseng
karena pingin tahu dan pengajarnya seneng-seneng aja dapat keuntungan dari
penemuan dari pengembangan ilmunya).
Dan mereka yang
akhirnya putus asa namun masih bersisa sedikit energi untuk melangkah
meninggalkan kertas brosur yang sebenarnya mereka ingin ikuti, mulai beralih
untuk mencari cara lain yaitu “trial n error self mode version” (bahasa
gampangnya coba-coba sendiri).
Dalam hal ini ada
yang lalu bisa melakukan dan berhasil, ada yang kecewa karena merasa gagal lalu
benar-benar putus asa dan mencari kegemaran lain, ada juga yang terus mencoba
meski gagal terus (yang ini saya doakan berhasil) dan ada juga yang berpihak
netral-netral saja (ya mencoba menabung tapi juga berpraktek).
Bagi praktisi yang
di atas dan sudah sukses punya pendapat yang bijak, contohnya begini :
“kalau kamu cuma
duduk diam sampai kapanpun mustahil hujan duit turun dari langit”
Tapi kadang juga
orang yang menabung, dan memantaskan diripun sering kali juga masih di ijinkan
menerima cobaan (entah duitnya hilang, habis dsb) dan kalau di nasehati :
“kalau ada niat
kuat pasti boleh ikut kok” (sampai kapanpun kalau memang belum di ijinkan ya
bakalan sama aja, ini opini jujur saya lho :p) namun belum berarti saya
mengatakan kalimat ini adalah kalimat bullshit (kadang jujur orang secara
manusiawi pasti pernah berpikir seperti yang saya pikir).
Saya mulai ikut
workshop bersama 5 orang teman saya dari SMA dan hasilnya yang bertahan cuma
saya, bedanya sebagian dari mereka sebenarnya punya uang (katakanlah 3 dari
mereka bisa dan mampu untuk melanjutkan seperti saya, namun ternyata mereka
ikut saat itu karena hanya mengikuti penasaran mereka, sedang saya memang
penasaran dan ingin jauh tahu lebih banyak, meskipun akhirnya saya melakukan
cara-cara nekat seperti pinjam uang papa, dan bahkan pinjam uang pacar sampai
500rb hanya untuk belajar hypnosis ulang supaya saya bisa meyakinkan diri saya
menjawab bahwa “saya bisa gak sih ?” (too much ridiculous man !!!)
Jadi biaya yang
saya habiskan ternyata berputar pada keilmuan yang sama hanya beda trade mark
mereka saja yang mampu membuat saya terhypnosis dan belajar (bukannya saya menghina
guru-guru saya, dan menyindiri mereka
lewat tulisan ini) sama sekali tidak, tapi saya hanya ingin mengatakan...
RASA
PENASARANMU ITULAH YANG MAHAL !!!
Dan kalau toh
misalnya kita sudah mempunyai semua tools itu dan sudah membayar mahal atas
rasa penasaran kita, atas segala pengetahuan yang kita miliki, atas segalanya
itu dan kita cuma duduk dan memamerkan itu lewat mulut kita saja (tanpa di
dasari bukti atau karya nyata) atau bahkan kita di jadikan bahan pembicaran
karena apa yang kita cerminkan belum menjadi cermin yang bening saat memantul ?
Maka cobalah untuk
mencari cermin dan BERCERMINLAH KEMBALI :)
Salam damai, saling
asah asih asuh untuk kita semua
Di kembangkan dari
percakapan saya dengan teman-teman perjuangan seperti :
1.
Ki Mulyono Mulyo
2.
Pak e Abdullah Hasan
3.
Mas ArdinMarl
4.
Mas Arda
5.
Mas D.na Ansil
6.
Mas Wibi Tenkai
7.
Dan saudara-saudaraku yang tak bisa ku sebut satu per
satu...
Matur sembah nuwun
dan maaf untuk kesalahan yang tanpa sengaja jika tertulis seakan menjadi sebuah
kesengajaan :(
Arigatougozaimasu...
Sayounara...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar