Belajar Dari Geisha
Sebagai mahasiswa
sastra jepang di Universitas Diponegoro, Semarang ternyata mau tak mau menuntut
saya untuk memahami dan mulai mempelajari tentang kebudayaan dan tentang
hal-hal yang berbau keJEPANGan. Entah itu novel, puisi, sejarah, budaya, anime,
dan apapun itu yang berbau keJEPANGan, dan salah satu hal yang unik dalam
budaya jepang adalah adanya Geisha.
Sebenarnya ada arti
kata dari Geisha (karena kalau tidak salah itu mengandung dua kanji yaitu kanji
bunyi Gei dan Sha, dan seingat saya Sha itu kanji yang di tuliskan kebanyakan
untuk menyebut seseorang dalam pekerjaan misal Isha = dokter, kaisha =
karyawan). Tapi di sini saya ingat betul sosok geisha secara singkat yang bisa
di pelajari untuk kehidupan dan alasan saya menulis ini ialah karena ingatan
saya di kembalikan pada saat saya masih membaca sebuah novel yang berjudul
“Perempuan Kembang Jepun” (bisa di download untuk ebooknya kalau ada, atau
novelnya kalau masih ada) karena dari situlah saya mengenal fakta yang sebenarnya
tetang geisha yang kalau orang awam bilang sama dengan PSK (padahal beda jauh
:p ).
Jujur aja ya biaya
sewa geisha itu semalam sekitar 8 juta lho, tapi bedanya gak bisa langsung di
peras-peras atau di emut-emut seenaknya aja (maaf bahasa saya kasar, tapi emang
itu adanya)
Lalu apa yang bisa
di pelajari dari seorang Geisha yang A.K.A wanita penghibur kelas atas (raja
dan orang berduit ?)
1.
Geisha memiliki banyak kemampuan
Menurut penuturan
guru sejarah jepang saya (hari ini saya mulai kuliah sejarah jepang soalnya)
dari umur 5-6 tahun mereka sudah di didik menjadi “wanita” (saya beri tanda
petik dalam artian wanita yang mampu nantinya menghadapi dunia sesungguhnya)
yang tentunya bisa, memasak, bisa menyanyi, bisa menari, memainkan alat musik,
berpuisi, berbicara, membuat teh, bahkan mandi dan menemani tidur (khusus dua
itu tidak semua bisa mendapat fasilitas itu lho, hanya orang yang ia
benar-benar cintai yang bisa mendapatkannya, jadi beda sama PSK biasa).
2.
Geisha di bayar mahal karena beragam kemampuannya
Banyak orang yang
berkoar-koar mengatakan aku bisa ini, bisa itu, punya ini dan itu, tapi
nyatanya, NOL (itu saya banget jaman masih suka koar-koar cari perhatian). Dan
bedanya saya dengan geisha sangat jauh, kalau saya koar-koar gak jelas, geisha
memiliki berbagai kemampuan yang sudah saya sebutkan di atas, sehingga bayaran
mahal pantas ia terima. Coba deh nonton di youtube bagaimana geisha menyanyi,
menari, berbicara (dari semuanya itu tanpa dia harus pamer dan gembar-gembor
“kalau saya pasang harga segini, karena ilmu saya dan ini dan itu...” bullshit
!!! kakean cangkeman (kebanyakan mulut). Jadi tahu kan dari kelakuan geisha aja
yang tanpa gembar-gembor dia sudah menjual apa yang harusnya boleh di bayar
mahal.
Dan masih banyak
fakta lain yang mungkin bisa di cari tentang geisha, jadi yang kata orang itu
cuma “pelacur ala Jepang” ternyata mampu mematahkan segala hal yang jelek,
justru kita belajar dari apa yang mereka punyai kan ?
Okay :D
Sayounara...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar