Powered By Blogger

Kamis, 18 Juli 2013

PRINSIP DASAR HIPNOSIS PANGGUNG



PRINSIP DASAR HIPNOSIS PANGGUNG


Hipnotis  panggung merupakan salah satu  aplikasi  hipnosis paling  populer dalam  sejarah
hipnosis yang biasanya dipertontonkan dalam gedung kafe, klub, auditorium atau sejenisnya.
Seorang hipnotis panggung akan mendemonstrasikan efek-efek komedi seperti kehilangan
kendali gerak tubuh, amnesia, dan berbagai jenis halusinasi. 

Para penonton dibawa  untuk mempercayai  kekuatan  dari  sang Hipnotis  Panggung  untuk
mengontrol para sukarelawannya. Namun, sebenarnya efek permainan hipnosis panggung
adalah kombinasi dari faktor psikologi sosial, seleksi subyek, dan sugestibilitas umum tingkat
rendah.  Para  sukarelawan memang  pada  dasarnya memiliki  hasrat  untuk menjadi  pusat
perhatian, sehingga mereka maju ke panggung dan menyerukan “saya dihipnotis!” sebagai
alasan untuk bebas lepas mengekspresikan diri di luar kebiasaan normal. 

Sebagai seorang Hipnotis Panggung, ia hanya bertugas untuk menuntun, memberi dukungan
dan arahan bagi sukarelawan yang mengijinkan dirinya terhipnosis ringan di atas panggung
itu. Semakin lama ia berada di panggung, semakin dalam efek hipnosisnya, sampai pada
akhirnya sebagian sukarelawan akan benar-benar tenggelam dalam hipnosis sehinga seolah-olah ‘tidak sadar’ akan apa yang ia lakukan.

Bagi sukarelawan yang ternyata menolak untuk bekerja sama, ia akan dikirim keluar dari
panggung.  Seorang  Hipnotis  Panggung  akan  memakai  kesempatan  tersebut  untuk
‘memberikan contoh’ kepada para sukarelawan yang masih tersisa di panggung agar mereka
wajib menurut dan mengikuti permainan jika tidak ingin kehilangan kesempatannya bermain-main di atas panggung. 

Ini adalah rahasia yang sama-sama diketahui oleh seluruh ahli sulap dan hipnotis (dahulu
kedua area itu adalah satu), termasuk para trainer pelatihan hipnotis, namun sangat amat
sedikit sekali yang bersedia mengakuinya karena alasan-alasan tertentu.

Jadi jika seseorang mengetahui hipnotisme hanya dari apa yang terlihat di media (khususnya
koran dan TV) maka mereka mendapatkan gambaran serta pemahaman yang salah tentang
bagaimana  proses  kerja  hipnosis.  Walaupun  sekilas  terlihat  serupa,  hipnosis  panggung
memiliki prinsip kerja yang sedikit berbeda dibandingkan dengan hipnoterapi.


1.  Hipnotis  Panggung  mengandalkan  efek authoritarian  dan social  compliance.
Sebagian  besar  peserta  yang  ada  di  depan  panggung  tidak  sesungguhnya
mengalami trance, melainkan hanya sekedar mengikuti perintah sang hipnotis dan
bersenang-senang menikmati perhatian dari orang.

2.  Kalaupun mengalami hipnosis, orang tersebut hanya mengalami  trance ringan
untuk memejamkan mata sehingga merasa rileks dan lepas dari tekanan. Dimulai
dari efek-efek yang ringan saat mata terpejam. Semakin banyak ‘efek sugesti’
ringan yang diterima, semakin terlatih sang subyek untuk mengikuti efek yang
lebih demanding saat subyek dalam keadaan mata terbuka. 

3.  Hipnotis  Panggung  melakukan  proses  seleksi  berkali-kali  terhadap  para
sukarelawan yang maju ke panggung, sehingga ia hanya akan bermain dengan
subyek yang sangat sugestif dan/atau suka mencari perhatian. Bagi subyek yang
bekerjasama akan mendapatkan reward, sementara yang tidak bekerjasama akan
kehilangan reward atau bahkan mendapat punishment.


Masih kurang mengerti? Ikuti FAST HYPNOSIS WORKSHOP untuk praktek dan diskusi sepanjang hari!  40
4.  Hipnotis  Panggung  umumnya  merupakan  media  promosi  bagi  seorang
hipnoterapis. Publik diajak untuk menonton sebuah demonstrasi yang membuat
mereka yakin akan kekuatan hipnotis dan tertarik untuk mengikuti hipnoterapi
dengan sang hipnotis.


5.  Hipnotis Panggung sesekali menggunakan efek sulap dan peranan stooge untuk
memeriahkan suasana, serta meningkatkan sugestibilitas para sukarelawan yang
terlibat di atas panggung.


6.  Seorang  Hipnotis  Panggung  wajib  mengasah  keterampilannya  dalam:  seleksi
subyek, kreatifitas permainan, dan aura penampilan. Tiga hal yang tidak begitu
diperlukan dalam hipnoterapi.


Prinsip pada Hipnosis Panggung ini sangat erat sekali dengan prinsip mekanika yang terjadi
pada kejahatan bermodus hipnotis. Unsur hipnosis yang dipakai hanya sebatas komunikasi
yang  persuasif,  namun  sama sekali  tidak membuat  orang  kehilangan  kesadaran,  apalagi
bersedia melakukan hal-hal yang diluar keinginannya. 

Jadi tidakkah para Hipnotis Panggung itu berbohong ketika mereka bilang bahwa aksi mereka
menggunakan kekuatan alam pikiran bawah sadar dan hipnosis? Tentu tidak, karena kapasitas
mereka di saat itu adalah sebagai  entertainer. Anda akan bilang seorang aktor dan aktris
sebagai pembohong ketika mereka sedang akting, bukan?
  
Justru mungkin yang lebih layak disebut sebagai pembohong adalah ketika ada trainer / coach
hipnotisme  yang  mengatakan  bahwa  permainan  hipnotis  panggung  sebagai  demonstrasi
hipnosis sebenarnya. Karena kapasitas orang tersebut dalam sebuah pelatihan adalah sebagai
seorang guru atau pelatih yang seharusnya mengajarkan rahasia mekanika yang sebenarnya.


Sumber : Lex De Praxis - Fast Hypnosis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar