PRINSIP DASAR HIPNOSIS PANGGUNG
Hipnotis panggung merupakan salah satu aplikasi
hipnosis paling populer dalam sejarah
hipnosis yang
biasanya dipertontonkan dalam gedung kafe, klub, auditorium atau sejenisnya.
Seorang hipnotis
panggung akan mendemonstrasikan efek-efek komedi seperti kehilangan
kendali gerak
tubuh, amnesia, dan berbagai jenis halusinasi.
Para penonton
dibawa untuk mempercayai kekuatan
dari sang Hipnotis Panggung
untuk
mengontrol para
sukarelawannya. Namun, sebenarnya efek permainan hipnosis panggung
adalah kombinasi
dari faktor psikologi sosial, seleksi subyek, dan sugestibilitas umum tingkat
rendah. Para
sukarelawan memang pada dasarnya memiliki hasrat
untuk menjadi pusat
perhatian, sehingga
mereka maju ke panggung dan menyerukan “saya dihipnotis!” sebagai
alasan untuk bebas
lepas mengekspresikan diri di luar kebiasaan normal.
Sebagai seorang
Hipnotis Panggung, ia hanya bertugas untuk menuntun, memberi dukungan
dan arahan bagi
sukarelawan yang mengijinkan dirinya terhipnosis ringan di atas panggung
itu. Semakin lama
ia berada di panggung, semakin dalam efek hipnosisnya, sampai pada
akhirnya sebagian
sukarelawan akan benar-benar tenggelam dalam hipnosis sehinga seolah-olah
‘tidak sadar’ akan apa yang ia lakukan.
Bagi sukarelawan
yang ternyata menolak untuk bekerja sama, ia akan dikirim keluar dari
panggung. Seorang
Hipnotis Panggung akan
memakai kesempatan tersebut
untuk
‘memberikan contoh’
kepada para sukarelawan yang masih tersisa di panggung agar mereka
wajib menurut dan
mengikuti permainan jika tidak ingin kehilangan kesempatannya bermain-main di
atas panggung.
Ini adalah rahasia
yang sama-sama diketahui oleh seluruh ahli sulap dan hipnotis (dahulu
kedua area itu
adalah satu), termasuk para trainer pelatihan hipnotis, namun sangat amat
sedikit sekali yang
bersedia mengakuinya karena alasan-alasan tertentu.
Jadi jika seseorang
mengetahui hipnotisme hanya dari apa yang terlihat di media (khususnya
koran dan TV) maka
mereka mendapatkan gambaran serta pemahaman yang salah tentang
bagaimana proses
kerja hipnosis. Walaupun
sekilas terlihat serupa,
hipnosis panggung
memiliki prinsip
kerja yang sedikit berbeda dibandingkan dengan hipnoterapi.
1. Hipnotis
Panggung mengandalkan efek authoritarian dan social
compliance.
Sebagian besar
peserta yang ada di depan
panggung tidak sesungguhnya
mengalami trance,
melainkan hanya sekedar mengikuti perintah sang hipnotis dan
bersenang-senang
menikmati perhatian dari orang.
2. Kalaupun mengalami hipnosis, orang tersebut
hanya mengalami trance ringan
untuk memejamkan
mata sehingga merasa rileks dan lepas dari tekanan. Dimulai
dari efek-efek yang
ringan saat mata terpejam. Semakin banyak ‘efek sugesti’
ringan yang diterima,
semakin terlatih sang subyek untuk mengikuti efek yang
lebih demanding
saat subyek dalam keadaan mata terbuka.
3. Hipnotis
Panggung melakukan proses
seleksi berkali-kali terhadap
para
sukarelawan yang
maju ke panggung, sehingga ia hanya akan bermain dengan
subyek yang sangat
sugestif dan/atau suka mencari perhatian. Bagi subyek yang
bekerjasama akan
mendapatkan reward, sementara yang tidak bekerjasama akan
kehilangan reward
atau bahkan mendapat punishment.
Masih kurang
mengerti? Ikuti FAST HYPNOSIS WORKSHOP untuk praktek dan diskusi sepanjang
hari! 40
4. Hipnotis
Panggung umumnya merupakan
media promosi bagi
seorang
hipnoterapis.
Publik diajak untuk menonton sebuah demonstrasi yang membuat
mereka yakin akan
kekuatan hipnotis dan tertarik untuk mengikuti hipnoterapi
dengan sang
hipnotis.
5. Hipnotis Panggung sesekali menggunakan efek
sulap dan peranan stooge untuk
memeriahkan
suasana, serta meningkatkan sugestibilitas para sukarelawan yang
terlibat di atas
panggung.
6. Seorang
Hipnotis Panggung wajib
mengasah keterampilannya dalam:
seleksi
subyek, kreatifitas
permainan, dan aura penampilan. Tiga hal yang tidak begitu
diperlukan dalam
hipnoterapi.
Prinsip pada
Hipnosis Panggung ini sangat erat sekali dengan prinsip mekanika yang terjadi
pada kejahatan
bermodus hipnotis. Unsur hipnosis yang dipakai hanya sebatas komunikasi
yang persuasif,
namun sama sekali tidak membuat
orang kehilangan kesadaran,
apalagi
bersedia melakukan
hal-hal yang diluar keinginannya.
Jadi tidakkah para
Hipnotis Panggung itu berbohong ketika mereka bilang bahwa aksi mereka
menggunakan
kekuatan alam pikiran bawah sadar dan hipnosis? Tentu tidak, karena kapasitas
mereka di saat itu
adalah sebagai entertainer. Anda akan
bilang seorang aktor dan aktris
sebagai pembohong
ketika mereka sedang akting, bukan?
Justru mungkin yang
lebih layak disebut sebagai pembohong adalah ketika ada trainer / coach
hipnotisme yang
mengatakan bahwa permainan
hipnotis panggung sebagai
demonstrasi
hipnosis
sebenarnya. Karena kapasitas orang tersebut dalam sebuah pelatihan adalah
sebagai
seorang guru atau
pelatih yang seharusnya mengajarkan rahasia mekanika yang sebenarnya.
Sumber : Lex De Praxis - Fast Hypnosis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar