Halo gaes, kali ini saya kembali dengan ebook yang saya buat dengan opini saya di dalamnya, so silahkan di download
https://drive.google.com/file/d/1ICYRXXLilubmz7cVd-xF1cquaB02oWOj/view?usp=drivesdk
P.S : maaf karena membuatnya di hp agak sulit di convert untuk PDF karena akan menjadikan spasi antar halaman terlalu banyak
The Hive System
Selasa, 18 Februari 2020
Selasa, 11 Februari 2020
The ten command of magician
Halo gengs, kali ini aku kembali dengan ebook yang akhirnya berhasil aku selesaikan setelah sekian lama aku tinggalkan
https://drive.google.com/file/d/1ICYRXXLilubmz7cVd-xF1cquaB02oWOj/view?usp=drivesdk
Monggo ini linknya
Selamat mendownload 😎
Minggu, 09 Februari 2020
NEW 2 Ebook
New E-Book
Trimakasih sudah setia membaca artikel saya yang berantakan dan inilah hadiah yang bisa saya persembahkan kepada kalian
P.S : ini berisi 2 ebook mentalism yang saya pernah kerjakan, monggo di sedot
Kamis, 13 Juli 2017
rahasia 3 jiwa
kenalkan, aku Ana, kepala dari perusahaan “Say Cheese,
and Smile. Co.” Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fotografi, dan design
grafis ternama di Ibu Kota Jawa Tengah, yang hingga detik ini telah membesarkan
banyak nama fotografer terkenal yang sudah melancong hingga ke mancanegara.
Bukan sebuah rahasia bila aku ini memang terkenal, kaya,
memiliki kesibukan yang luar biasa, hingga aku sendiri terkadang harus
terbangun di rumah sakit, dengan selang infus tertancap di lengan kiriku, serta
oksigen di kedua lubang hidungku. Hanya saja... aku memiliki sebuah rahasia
yang cukup membuat orang sulit mempercayainya...
Bahwa...
Aku...
Memiliki...
Diriku yang lain...
Memang, sulit bukan di percaya ? Bagi sebagian orang yang
mengenal apa itu psikologi, analisa kejiwaan, id, ego, dan segala istilah yang
asing di telinga manusia awam, cenderung memahami apa yang aku rasakan, meski
mereka selalu berkata “hanya kamu yang memahami dirimu sendiri.”
Sejujurnya aku bosan !
Aku bosan menipu banyak orang dengan senyuman pahit, aku
muak menipu banyak klien dengan tatapan pesona yang membuatku sendiri muntah,
setiap kali aku selesai meeting dengan para tamu yang berkunjung pada
perusahaanku.
“Bangsat ! Sampai kapan aku begini !” teriakku sesekali
meluapkan rasa mual di kamar mandi.
Sudah bukan rahasia besar bagi sebagian orang yang
mengenalku dengan sangat dekat, dan, sejujurnya... aku bukan penemu rahasiaku
ini...
Yang menemukan latar diriku dengan logika yang lain ini
adalah sahabatku, James. Kami bersahabat sejak kami berada di kampus yang sama,
dan kebetulan kami adalah satu angkatan, James suka sekali hal-hal yang
berkaitan dengan psikologi, dan dia sempat bekerja untuk seorang ahli kesehatan
metode timur, selama beberapa bulan sebelum akhirnya dia melepaskan ikatan yang
membuatnya dapat mengeksplorasi potensinya dan salah satu temuannya padaku...
Dia menganggap hal ini adalah kesalahannya, hingga dia
bekerja keras untuk mencari cara bagaimana agar aku dapat merangkul ketiga
pribadiku ini. Meski kadang pada kenyataannya segala cara yang ia berikan
kepadaku, hanya ku anggap angin lewat semata.
James memang pernah menyatakan perasaannya kepadaku,
hanya saja hingga saat ini aku tidak pernah lagi mengetahui dimana keberadaanya
dan sedang apa dia saat ini, karena yang ku tahu terakhir kali kami bertemu,
dia hanya menitipkan pesan padaku agar aku menjaga diriku baik-baik.
Sempurna bukan ?
Dari munculnya ketiga kepribadian hingga hilangnya batang
hidung James sahabatku ini, aku cukup merasa muak, dan jengah akan kebohongan
demi kebohongan yang aku lakukan untuk menutupi segala kemunafikan yang ada.
Kadang ketiga kepribadian ini tanpa ku tahu mengambil
alih ragaku dengan cara mereka, dan melakukan keinginan mereka yang ingin
mereka lampiaskan lewat tubuhku ini, yah... salah satu dari mereka sangat haus
akan seks.
James mengatakan pribadi ini muncul karena pelecehan yang
pernah aku alami, bahkan sejujurnya saat itu aku merasa kaget dan ingin berkata
“Bangsat ! Dari mana James mengetahui semua itu ?”
Namun aku sendiripun merasa aku menyembunyikannya dengan
rapih, dan hanya aku dan Tuhan saja yang tahu, mengapa James pun ikut
mengetahuinya ?
Cerita yang cukup membuat kehidupanku pahit dan hina,
yang aku ingin ucapkan adalah “terkutuklah bajingan itu !”
Kenapa James harus mengetahuinya juga ?
Tapi bukan aku yang memberi tahunya ? Apakah sisi lain
diriku ini ?
James mengatakan namanya Sissy, dia adalah bagian diriku
yang haus akan kepuasan seksual, hingga James pun sebenarnya pernah mengatakan
dia hampir ikut dalam rayuan Sissy. Hanya dia segera sadar dan meluruskan
kembali celananya yang melorot.
Tapi Sissy bukanlah pribadi yang menurut James
menyebalkan, ada bagian lain dari diriku yang James kenal sebagai “Grace.”
Kalian pasti mengira nama ini adalah seperti artinya
“anugerah” padahal nama ini adalah nama musibah terdahsyat menurut James, yang
membuat amarah meledak seperti meletusnya Gunung Krakatau.
Grace dan James pernah berdebat hingga tiga jam selama
mencari tahu apa yang sebenarnya Grace mau dari tubuhku ini. hingga akhirnya
James kalah dan pingsan hingga tiga hari lamanya.
Grace adalah pribadi yang cukup tangguh dan keras kepala,
dan ku akui aku pernah hidup di dalam emosi yang di miliki oleh Grace saat aku
masih SMP, hingga aku mulai berubah saat aku SMA.
Tapi masih ada tersisa satu bagian yang juga aku miliki,
yang menurut James adalah pribadi yang paling manis, namun cukup penakut dan
mudah menangis, ia bernama Mentari, seperti namanya, dia pribadi yang cerah
namun penakut dan mudah rapuh.
James hanya dapat berbicara padanya hanya kurang dari
lima menit, setelahnya sisi lain yang akan mendominasi untuk menggantikan
Mentari.
Hanya saja..
Aku merasa bahwa, hanya James yang mengetahui semuanya
ini. Dan sekarang ia pergi begitu saja meninggalkan ku tanpa jejak sekecil
apapun.
“James... kamu di mana ? Aku membutuhkan bantuanmu,
sekarang kau pergi meninggalkanku dengan teka-teki yang membuatku bingung.”
............................................................................................................................................................
“Ana...”
“James ? James, dimana kamu James ?”
“Aku tidak bisa menjelaskannya, tapi aku ingin
memberitahumu sesuatu yang belum aku sampaikan saat ini”
“James... tapi ?”
“Ana... dengarkan, ada sebuah kertas di tasmu, di kantong
kecil yang ada di dalam. Itulah jawaban yang kamu cari.
“Tapi James...”
“Sudahlah Ana, aku harus pergi...”
“James... James... JAMES !!!”
Hah... ternyata ini hanya mimpi ? Oh Tuhan... kenapa
harus lewat mimpi ? Ah iya, aku harus segera mengambil apa yang James
beritahukan kepadaku.
Dan ternyata benar, ada sepucuk kertas yang membuatku
cukup tercengang, dan kaget bahwa sebenarnya...
Aku menangis, tak sanggup aku membacanya lagi. Dan...
sebuah catatan yang menghujam hatiku bahwa sebenarnya...
James adalah bagian dari imajinasiku belaka...
James adalah bagian yang hanya ada di dalam kenyataan
pikiranku.
James adalah...
Ah...
Anggaplah aku tak pernah menceritakan hal ini...
Pada siapapun juga.
Bahkan...
Padamu.
............................................................................................................................................................
Senin, 09 Maret 2015
Tips dalam proses Hypnotherapy
1. Hindari membuat sesuatu (objek) menjadi dalang atau yang
bersalah
Beberapa
di antara kita mungkin pernah melihat atau mengetahui bahwa terapis yang sedang
melakukan terapi kepada klien yang di terapi, memengaruhi klien bahwa objek
yang mengganggunya atau membuatnya ketergantungan dan celaka adalah sesuatu
yang jahat, HINDARI !!!
Salah
satu contoh hal yang biasa di lihat di dalam kehidupan anak dan orang tua,
bahwa jika anaknya jatuh, maka orang tua lalu memukul lantai dan mengatakannya
nakal atau yang salah, justru sebaliknya sebagai terapis bijak kita harus
menuntun dia melepaskan apa yang menjadi keluhannya secara bijak sana dan tanpa
memihak benar atau salah, karena jika ini terjadi maka konseling dan therapy di
anggap gagal meski anda berhasil menerapinya.
2.
Hindari membuat merubah realita pada objek
“dan
ketika nanti anda sudah membuka mata anda bisa merasakan rokok yang anda hisap
sebelumnya berasa dan berbau seperti telur busuk, semakin anda menyedotnya
semakin anda ingin mual dan muntah dan begitu pula ketika anda menghirup
asapnya” HEI YOU WANNA KILL THEM ??? STOP IT !!! realita dalam pikiran memang
bisa di rubah tetapi jika realita didalam pikiran itu di rubah maka apa yang
terjadi jika ia mengalami benturan sosial di sekitarnya ?
Jika
dia lantas berhasil, dan secara tanpa sengaja menghirup asap rokok orang lain
lalu anchor yang sudah di pasang secara otomatis merespon apa yang menjadi
realita pikirannya, apakah itu yang di namakan berhasil secara utuh ?
Maka
dalam melakukan terapi hindari merubah realita bahwa objek tersebut menjadi
sesuatu yang berbeda TANPA memberinya peringatan atau pengamanan atas dirinya
sendiri.
3.
Hindari merubah realita pada kejadian yang pernah di
alaminya (secara extreme)
Hal
ini biasanya di lakukan dan tanpa sadar merubah realita di dalam pikiran
menyebabkan kesalahan memori dan memunculkan memori baru yang justru belum
pernah ada di realita sesungguhnya, dan hal ini tentu sangat membahayakan.
Karena merubah realita seperti yang
sudah saya jelaskan di nomor dua, menyebabkan realita pikiran dan realita
kenyataan bisa tertukar, yang bahayanya jika hal ini di gunakan untuk permainan
kejahatan, bisa menimbulkan kasus yang lebih parah atau paling tidak kasus satu
tak kunjung sembuh malah timbul masalah baru.
Jika
ingin merubah realita yang ada, sebenarnya bisa contoh :
Dalam
kasus phobia kecoa, kita bisa membuat dia menyadari kejadian dan menerima
kejadian itu dan berdamai dengan masa lalunya agar masa sekarang ia mengalami
rasa yang lebih nyaman.
Tetapi
yang salah adalah jika terlalu merubah realita yang ada, bahwa kejadian itu
lalu kita ganti bahwa dia telah memukul kecoanya atau mampu membunuh kecoanya
dengan sekali pukul, padahal realitanya tidak seperti itu, ini justru menyalahi
aturan yang tidak ada menjadi ada
(ini
baru kasus phobia kecoa, kalau kasus lebih besar bisa menjadi pasal seperti
kasus “Anand Krisna”)
Demikianlah 3 nomor
yang saya ingin tegaskan, semoga anda yang bijak dan boleh memahami sedikit
cuilan kata-kata saya yang sangat kurang sempurna ini, maaf kata, trimakasih
dan sampai jumpa kembali di tulisan saya berikutnya....
Pragmatik dalam Hypnotic Pattern
Dalam kesempatan
kali ini saya kembali menulis tentang sebuah tulisan singkat dan sederhana
namun saya harap membawa sebuah pengetahuan yang bisa di bagikan secara mudah
dan menyenangkan, dan hebatnya adalah saya mendapat pengetahuan ini ketika saya
mengikuti mata kuliah linguistik jepang dan saat itu pembahasan paling menarik
adalah tentang “Pragmatik”
Pragmatik adalah
cabang dari linguistik yang mengkaji bahasa dari segi pengguna atau tindak
tutur penggunanya (pada setiap tindak tutur terdapat maksud yang terkandung di
dalamnya = Implikatur) dan ternyata dalam hypnosis perlu di perhatikan juga pola
bahasa dan apakah yang kita sampaikan itu sudah benar sampai dan menjadi nilai
yang baru untuk klien yang kita hadapi ?
Baiklah, pembahasan
kita mulai dari “Implikatur.” Seperti yang sudah saya tuliskan di atas,
implikatur adalah maksud dari tindak tutur yang disampaikan dan dalam penyampaiannya
terdapat maksud tertentu. Contoh dari “Implikatur” misalnya begini :
“Bro... kamu kan tahu kita itu berteman baik sudah lama”
Kata yang saya
tebalkan dan beri garis bawah itulah yang di namakan implikatur, karena dalam
penyampaiannya mengandung maksud tertentu dan maksud tersebut tersebut tidak di
sampaikan secara langsung melainkan memiliki banyak makna di balik itu (karena
makna yang di sampaikan bermakna denotatif atau bermakna ganda).
Namun dalam
penyampaiannya agar dapat di pahami oleh lawan bicara, “Implikatur” memiliki 4
maksim/aturan yang harus di taati yaitu :
Maksim Kuantitas :
Artinya dalam
berbicara kita wajib berbicara secukupnya dan dalam porsi yang pas. Contoh yang
salah misalnya
“Nanti tolong kamu turun kebawah dan ambilkan
barang yang ada di atas meja saya itu.
Tahu di mana letak
kesalahannya ? pada kalimat turun kebawah di situ mengandung pola yang di sebut
pemborosan kata, dalam majas di sebut majas “pleonasme” adalah salah satu majas
penegasan namun penegasannya tidak wajib di tuliskan. Dan di kalimat ada di
atas meja saya itu mengandung keambiguan, karena si pemberi perintah tidak
memberikan perintah yang jelas tentang benda apa yang di maksud.
Dalam hypnosis kita
wajib menghindari makna ganda, kecuali anda memang sengaja menggunakan kata
ambigu sebagai pola bahasa yang memang ingin anda mainkan sebagai salah satu
sugesti anda, namun hati-hati dalam menggunakannya jika salah nanti malah
mengandung arti yang membingungkan bahkan klien tidak paham dengan sugesti yang
di tanamkan maka dari itu berikan ketegasan dan kalimat yang pas dalam
menanamkan sugesti ke diri klien.
Maksim Kualitas :
Memberikan Informasi yang benar kepada
seorang, jika seseorang mengatakan A maka apapun terjadi informasi yang tadinya
A itu harus tetap menjadi Informasi yang tetap A, jika informasi A itu berubah
menjadi B atau C atau yang lainnya berarti ada kesalahan penyampaian ketika
informasi di sampaikan dan kemungkinan ada kesalahan penerimaan atau kesalahan
penyampaian.
Maka dalam hypnosis
jika kita menanamkan informasi haruslah benar dan bersifat dapat di terima
terhadap keyakinan dan apa yang dia percayai, jika kita menanamkan informasi
yang salah, maka berbahaya jika terjadi false memory dalam diri klien.
Maksim Relevansi :
Dialog yang di
lakukan haruslah benar, cara termudah dalam memahami maksim ini ialah ketika
kita berdialog soal harga BBM misalnya, nah haruslah apa yang di bicarakan di
dalam dialog itu baiknya dan cara penyampaiannya serta data-datanya masih ada
sangkut pautnya dengan kenaikan BBM, kalau kenaikan BBM di sangkutkan dengan
maraknya aksi begal, lalu di sangkutkan juga dengan adanya demo soal pemerintahan,
nah ini gimana mau menjadi dialog yang benar ?
Yang ada malah
menjadi dialog yang kacau balau plus menyesatkan, dan ujung-ujungnya hal-hal
yang kurang di inginkan malah terjadi. Dan tentunya anda ingin kan kalau
pertemua dengan klien itu berujung ke kesembuhan klien bukan ke mana-mana ?
Maksim Cara :
Dan yang terakhir
ialah cara, cara menentukan bagaimana penyampaian makna yang di inginkan bisa
terwujud, dua cara dalam penyampaian bahasa ialah verbal dan non verbal. Verbal
berarti menggunakan bahasa sebagai media atau alat penyampai makna satu ke
makna lainnya, sedangkan non verbal bisa dengan bahasa tubuh, gerakan tangan,
mimik muka, bahkan bahasa mata serta beberapa hal yang belum saya jelaskan di
sini (maklum keterbatasan, hehehe...)
Cara juga sangat penting
dan bahkan menjadi pondasi bagaimana anda ingin membawa klien menuju kondisi
trance dengan aman dan nyaman, contoh :
Anda menerapi
seorang peselam, tetapi cara yang anda terapkan ternyata masih salah dengan
memasukan kata “dalam” sebagai kosa kata yang baku untuk melakukan deepening,
kata “dalam” bagi peselam jika membayangkan laut maka artinya itu membuat dia
menyelam ke dasar yang lebih lagi, padahal realita dalam pikiran itu efeknya
luar biasa bahkan salah-salah bisa membunuh orang tersebut.
Perhatikan cara
anda melakukan therapy, bahkan perhatikan kata yang anda pakai sekalipun,
ingat, salah cara timbul bencana.
Dan dalam pragmatik
sendiri komunikasi di susun menjadi tiga tahap yaitu
Lokusi yang artinya “struktur kalimat secara fisik” bisa dengan
tulisan, bisa dengan ucapaan bahkan dengan bahasa tubuh
Selanjutnya ada Ilokusi “Maksud kalimat yang di ucapkan
pembicara” mengandung makna apakah dan apa yang ia katakan ?
Terakhir ialah Perlokusi “Reaksi penerima maksud dari
Ilokusi” dalam hal ini lawan bicara dan apa respon di balik itu
Jika di tuliskan
sebagai contoh, misalnya...
“Semuanya...” (di
ucapkan dengan pelan, namun dengan hentakan tangan ke meja)
Beberapa detik yang
lantas memberikan efek berpikir cepat dan akhirnya mahasiswa pun diam.
Well itulah
kira-kira secuil ilmu pragmatik yang bisa saya jabarkan untuk anda, semoga
bermanfaat dan berfaedah, trimakasih...
Langganan:
Postingan (Atom)